PT SSL dan Desa Kembali Bertemu: Lagi, Menunggu Realisasi Tuntutan!

Manajemen PT SSL saat bertemu desa kelurahan penyangga di kantor perusahaan Kabupaten Seluma. --zulkarnain wijaya/rb
Namun untuk kepastian jumlahnya akan disampaikan dalam waktu dekat. Sedangkan untuk pendirian klinik kesehatan, diakui Widi nampaknya belum mampu direalisasikan dalam waktu dekat dan diharapkan agar dapat dimaklumi.
BACA JUGA:Wabup Pimpin Penyerahan Bantuan ke Korban Longsor, Kondisi Warga Luka Membaik
BACA JUGA:Istri Bupati Teddy Dorong Guru PAUD Jadi Pendidik Berkualitas
"Untuk bantuan sembako insyaallah kami sudah siap menjalankannya, kalau untuk klinik kesehatan untuk saat ini dari manajemen belum mampu menyanggupi,"sampai Widi.
Sedangkan untuk tuntutan bau limbah yang harus diminimalisir, diakuinya saat ini perusahaan memang telah melakukan serangkaian upaya, salahsatunya yakni penghijauan disekitar area kolam sehingga nantinya aroma tidak sedap akan diminimalisir.
Selain itu perusahaan juga sudah berupaya meningkatkan pH pada kolam agar bakteri pengurai limbah dapat bekerja dengan maksimal, sehingga bau busuk yang terdapat dikolam dapat diminimalisir.
"Untuk bau limbah saat ini memang sudah kita upaya minimalisir, dengan mengoptimalkan pengelolaan limbah serta penghijauan dan menaikkan kadar pH pada kolam agar bau dapat dinetralisir,"pungkas Widianto.
BACA JUGA:Pemimpin Baru, Dewan Bengkulu Utara Optimis Infrastruktur Kota Meningkat
BACA JUGA:PPP Segera Tunjuk Nama Ketua DPRD Seluma
Terhitung saat ini, sudah tiga pekan pasca musyawarah antara desa penyanggah dan PT. SSL, yakni Desa Talang Sebaris Kecamatan Air Periukan, Desa Sukamaju Kecamatan Air Periukan, Desa Talang Benuang Kecamatan Air Periukan dan Desa Taba Lubuk Puding Kecamatan Air Periukan.
Informasi mengenai bau limbah PT. SSL yang berada di Dusun Napalan Kelurahan Sukaraja ini mencuat setelah sejumlah warga pada awal Januari lalu mengaku kenyamanan terganggu, lantaran bau limbah menyebar hingga ke desa penyangga.