Imbas Efisiensi Anggaran, Dana Penanganan Kasus DBD Bakal Dipangkas

SAMPAIKAN: Kabid P2M Dinkes Kaur H. Sapuan Ilyas SKM, M.AP sampaiakan anggaran untuk penanganan kasus DBD tahun 2025.--RUSMANAFRIZAL/RB

BINTUHAN, KORANRB.ID - Imbas dari efisiensi anggaran, dana untuk penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2025 ini bakal dipangkas. 

Jika di tahun 2024 yang lalu anggaran untuk penanganan atau pencegahan kasus DBD sebanyak Rp30 juta, tahun ini bakal dipangkas namun belum diketahui jumlahnya.

Hal ini disampaikan langsung oleh, Kepala Dinkes Kaur Yasman AMK., M.Pd., melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) H. Sapuan Ilyas SKM, M.AP

"Untuk anggaran penanganan DBD tahun ini bakal di pangkas, sekarang belum bisa kita pastikan berapa kalau tahun lalu Rp30 juta," kata Sapuan.

BACA JUGA:Makan Gratis Bergizi Pelajar Kepahiang Masih Kabur

Disebutkannya, anggaran penanganan DBD digunakan untuk kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE). 

Di tahun 2024 yang lalu memang tidak terlalu maksimal direalisasikan, hanya ada tiga kali kegiatan PE karena keterbatasan SDM.

"Tahun lalu anggaran DBD memang tidak terserap semuannya, karena SDM kita terbatas," ujar Sapuan.

Karena anggaran bakal dipangkas, maka Sapuan memastikan kegiatan penanganan DBD terutama PE tidak akan begitu maksimal. 

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Tunggu Juklak dan Juknis Pengurangan Hari Kerja

Padahal PE sangat penting dalam proses penanganan DBD, untuk mengetahui  penderita atau tersangka DBD lainnya, mengetahui sumber penularan DBD.

Mmengetahui cara penularan DBD, mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya wabah DBD, Mengetahui tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan.

"Walaupun demikian, kita akan tetap semaksimal mungkin melakukan penanganan DBD. Salah satunya dengan cara memperbanyak sosialisasi, pencegahan DBD," ucap Sapuan.

BACA JUGA:Ini Penyebab Jumlah Santri Pondok Pesantren di Bengkulu Menurun

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan