Minat Pelajar ke Sekolah Swasta Islam Meningkat, Harus Mampu Bersaing

PELAJAR: SMP Negeri di Kabupaten Mukomuko yang tengah memasuki jam istrahat--FOTO: Firmansyah.Koranrb.Id

MUKOMUKO,KORANRB.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbu) akan mengevaluasi terkait pelayanaan dan bekerja keras untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat agar mau menyekolahkan anaknya di Sekolah Dasar (SD) Negeri maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri. Terutama jelang penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026.

Pasalnya, sekarang ini peminat pelajar ke sekolah negeri baik tingkat  SD maupun SMP di Kabupaten Mukomuko cenderung menurun. 

Apalagi didukung orangtua siswa yang memang lebih memilih menyekolahkan anaknya di sekolah swasta berbasis Agama Islam atau Sekolah Islam Terpadu. 

Hal tersebut dibenarkan Kepala Dispendikbud Kabupaten Mukomuko, Epi Mardiani, S.Pd melalui Kabid Dikdas, Ramon Hosky, ST. 

Sebenarnya ada penurunan minat orangtua menyekolahkan anaknya di sekolah negeri di Kabupaten Mukomuko bukan berarti kualitas sekolah negeri yang menurun. Malah sebaliknya memiliki fasilitas yang lengkap.

Namun memang tren orang tua saat ini cenderung ingin anaknya mendapatkan ilmu agama Islam yang lebih.

BACA JUGA:Langkah Strategis Huda Tidak Tunggu 100 Hari Kerja

BACA JUGA:Alih Fungsi Lahan Terancam 5 Tahun Penjara Denda Rp1 Miliar: Distan Gandeng APH

“Sekolah swasta berbasis Agama Islam yang besar memang banyak saat ini, dan masyarakat jauh tertarik ke sana. Bisa jadi karena dari segi prestasi muridnya juga jauh lebih bagus, sedikit lebih ungul dari sekolah negeri,” kata Ramon. 

Meski demikian Ramon, menegaskan kualitas pembelajaran di sekolah negeri dipastikan tetap terjaga. 

Tantangan sekolah negeri memang jauh lebih besar dibandingkan sekolah swasta. 

Dari segi regulasi, sekolah negeri memiliki zonasi yang menerima semua siswa dengan karakter dan kemampuan yang beragam. 

Sedangkan untuk sekolah swasta memang ada tes masuk yang ketat sesuai kebijakan sekolah masing-masing.

“Sebenarnya itu yang menjadi tantangan bagi sekolah negeri. Atau sekolah yang khususnya memberlakukan zonasi,” ujarnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan