Lebih 60 Hektare Sawah di Bengkulu Utara Alih Fungsi, Jumlah Pupuk Subsidi Berkurang
![](https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/upload/b104731c0a02e7972772e27c945f942d.jpg)
ALIH FUNGSI: Alih fungsi lahan persawahan masih terus terjadi di Bengkulu Utara. SANDI/RB--
Dengan adanya pengurangan 299 petani tersebut, maka jumlah penerima pupuk subsidi hanya tersisa sebanyak 5. 641 petani.
Ia juga menyampaikan saat ini pendamping pertanian terus melakukan sosialisasi mencegah terjadinya alih fungsi.
Selain memang sudah ada peraturan daerah yang mengatur larangan alih fungsi kawasan lahan tanaman pangan tersebut.
BACA JUGA:Terutang 32 Desa, Pencairan ADD Tambahan Diproses Pekan Ini
“Tentunya pendamping melakukan sosialisasi mencegah terjadinya alih fungsi tersebut dengan mendorong petani meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen mereka,” terangnya.
Selain itu, saat ini juga banyak program-program pertanian yang bisa dinikmati oleh petani seiring dengan program ketahanan pangan nasional.
Sehingga petani tanaman pangan terutama padi dan jagung akan mendapatkan banyak program untuk mendukung aktifitas pertanian yang dilakukan.
“Tahun ini kita juga memiliki berbagai program, selain pupuk subsidi juga ada bibit gratis padi dan jagung juga bantuan berupa alat pertanian dan pestisida,” pungkas Abdul Hadi.
Sekadar mengetahui, tahun ini Bengkulu Utara mendapatkan alokasi 1.691 ton Urea dan 2.000 NPN.
Pupuk tersebut saat ini sudah mulai disalurkan dari penyalur ke agen-agen pupuk subsidi untuk bisa ditebus petani sesuai dengan luasan lahannya masing-masing.
Sekadar informasi tambahan, saat ini sawah mulai memasuki musim panen raya terutama di Kecamatan Arma Jaya.
Kawasan Kecamatan Arma Jaya mulai dari Kemumu, Tebing Kaning hingga Tanjung Raman Kecamatan Arga Makmur sudah mulai memasuki musim panen.
Namun petani banyak mengeluhkan datangnya hama tikus yang mengancam persawahan petani.
Harjono salah satu petani kawasan Desa Tebing Kaning menerangkan jika saat ini ancaman hama tikus sangat meresahkan petani.