Pasca Diperbaiki dan Diresmikan, Kota Tuo Tetap Sepi Pengunjung, Pengelola Minta Pemkot Tidak Lepas Tangan
SEPI: Kawasan Wisata Kota Tuo yang sepi pengunjung pada Sabtu, 25 Januari 2025 sore. RENO/RB--
“Diharapkan dapat mendorong kebangkitan UMKM yang berjualan di sekitar kawasan Kota Tuo yang sempat terhambat akibat keruntuhan bangunan sebelumnya,” kata Eko.
Selama proses pembangunan, Eko menyampaikan bahwa perencanaan dan pengawasan dilakukan dengan sangat teliti untuk memastikan kualitas dan kelancaran proyek, dengan begitu, harapanya hasil akhir pembangunan dapat memenuhi harapan dan membawa manfaat besar bagi masyarakat Kota Bengkulu.
“Tentunya dengan perencanaan dan pengawasan yang tinggi agar kualitas serta kelancaran dalam pengerjaannya sendiri sesuai standar dan lancar,” ujar Eko.
Lanjut Eko, Pemerintah Kota Bengkulu berharap proyek ini dapat meningkatkan daya tarik kawasan Kota Tuo sebagai destinasi wisata dan pusat kegiatan ekonomi dengan pengelolaan yang baik, kawasan ini diharapkan menjadi lebih hidup dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal.
Sekadar Informasi, Objek wisata Kota Tuo direnovasi pasca ambruk dan dibiarkan bertahun-tahun.
Dana yang digelontorkan untuk memperbaiki Kota Tuo kembali mencapai Rp6,8 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bengkulu, dengan nama kegiatan “Optimalisasi Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh Sungai Bengkulu Kota Bengkulu”.
Tertulis juga CV. Gemilang Sentosa yang menjadi kontraktor dalam kegiatan ini, yang mana nilai kontrak sendiri sebesar Rp6,842 miliar dengan sumber dana APBN dan PT. Cindelaras Karsa Padutama menjadi Konsultan Pengawas.
Untuk kegiatan tertulis dengan masa pelaksanaan 150 hari kalender dan 180 hari kalender untuk masa pemeliharaan.