Perkim Mukomuko Upayakan Relokasi 365 Rumah Sepadan Sungai: Rawan Banjir dan Longsor

EROSI: Bangunan rumah warga di spadan sungai Air Manjunto yang terancam masuk kedalam sungai.--FOTO: Firmansyah.Koranrb.Id

MUKOMUKO,KORANRB.ID – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Mukomuko tahun 2025 ini kembali berupaya relokasi ratusan rumah warga yang masuk dalam zona berbahaya, karena berada di sepadan sungai. 

Ratusan rumah yang tersebar di 13 desa di Kabupaten Mukomuko ini juga selalu menjadi langganan banjir dan ancaman tanah longsor saat musim hujan. 

Kepala Dinas Perkim Kabupaten Mukomuko, Suryanto M.Si mengatakan, rencana relokasi ini sudah sejak beberapa tahun lalu ingin dilaksanakan, namun terkendala ketersediaan anggaran. 

Maka dari itu, tahun ini akan diupayakan Kembali mengajukan usulan relokasi 365 rumah rawan terdampak bencana tersebut. 

Sehingga warga yang bermukim di lokasi tersebut tidak lagi khawatir menjadi korban banjir dan tanah longsor, maupun ancaman erosi sungai.

"Program yang kita jalankan ini bagian dari kegiatan mitigasi bencana. Kebetulan sesuai dengan tugas kita, menangani masalah perumahannya, bukan pada sosialisasi pencegahan bencana banjir dan longsornya,’’ papar Suryanto.

Sebelum Kembali mengajukan usulan relokasi 365 rumah di 13 desa, Dinas Perkim terlebih dahulu melakukan verifikasi ulang data rumah-rumah warga itu. 

BACA JUGA:Soal Adanya Penolakan Tambang Emas, Pemprov Bengkulu Buka Ruang Dengar Pendapat Masyarakat

BACA JUGA:Kasus Dugaan Pungli PPG Kemenag Seluma, Raup Hingga Rp120 Juta, Operator Akui Bermain Tunggal

Petugas akan turun langsung melakukan dengan survei ke 13 desa.

Ini dilakukan agar tak ada rumah warga yang berada di zona merah tidak masuk dalam program. Untuk pendataan sudah dilakukan di tahun sebelumnya. 

Tidak hanya itu, lanjut Suryanto, Dinas Perkim Mukomuko juga akan meminta pemerintah desa atau pemdes dapat mendukung program relokasi ini dengan membantu mengupayakan lahan permukiman pengganti.

“Kita juga akan libatkan pemdes dalam mendukung program relokasi ini. Pemdes lah yang lebih paham lahan  mana saja yang bisa dijadikan lokasi baru permukiman warga,” sampainya.

Terkait pelaksanaan pembangunan permukiman baru itu nanti, menurut Suryanto akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan