Pasca Diperbaiki dan Diresmikan, Kota Tuo Tetap Sepi Pengunjung, Pengelola Minta Pemkot Tidak Lepas Tangan
SEPI: Kawasan Wisata Kota Tuo yang sepi pengunjung pada Sabtu, 25 Januari 2025 sore. RENO/RB--
Seperti tidak adanya mesin rumput untuk memotong rumput yang saat ini kondisinya sudah tinggi-tinggi kemudian juga membutuhkan mesin shinshow untuk memotong kayu yang ukuran dan usianya yang sudah mengkhawatirkan.
Kemudian juga tidak adanya tempat sampah yang seharusnya kawasan wisata tersebut memiliki beberapa kotak sampah, terakhir membutuhkan juga 3 unit gerobak sorong.
“Kemarin waktu peresmian saya ajukan 1 berkas sama pak Pj Wali Kota Bengkulu, tapi sampai sekarang tidak ada informasi lebih lanjut,” ujarnya.
Ia berharap Pemkot tidak hanya sekadar meresmikan saja, sebab KKP merupakan pengola saja dan yang memiliki hak sepenuhnya ialah Pemkot Bengkulu itu sendiri.
BACA JUGA:Kemenperin Pilih Teknologi CCU untuk Reduksi Emisi di Sektor Industri
“Pemkot itukan Bapak kami, jadi kami setidaknya dibantu promosi minimal seperti kalau ramai dulu kami tutup semua dengan pemasukan dari uang keamanan yang ada,” ujarnya.
Sementara itu salah satu pedagang makanan cepat saji, yang tidak berjauhan dari Kota Tuo, Rismayati mengatakan sampai saat ini kawasan wisata Kota Tuo sangat sepi pengunjung dan membuatnya mengurungkan niat untuk berdagang disana.
“Kemarin ada niat, tapi sepi jadi lebih baik berdagang disini (Kediamananya, red) kalau disana repot mau bolak balik membawa barang,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, perbaikan Kota Tuo diharapkan meningkatkan perekonomian pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan meningkatkan potensi wisata Kota Bengkulu.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bengkulu, Eko Agusrianto mengatakan setelah mengalami keruntuhan sejak Februari 2023 lalu, bangunan kawasan Kota Tuo yang terletak di Kelurahan Pasar Bengkulu, Kecamatan Sungai Serut, kini tengah dibangun kembali.
Proses pembangunannya sendiri melibatkan pihak ketiga melalui tim Balai Pemukiman Pembangunan Wilayah (BPPW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
“Dulukan bangunan kota tuo itu ada yang rusak dan runtuh jadi, sekarang sedang diperbaiki sama pihak ketiga BPPW,” ujar Eko.
Ia juga mengungkan setelah selesai dibangun, kawasan ini dapat kembali menarik minat pengunjung serta menghidupkan aktivitas perekonomian masyarakat setempat.
Eko juga menambahkan dengan selesainya pembangunan Kota Tuo ini sendiri dapat meningkatkan kunjungan masyarakat lokal maupun luar daera secara signifikat.