3 Kesepakatan Sikapi Teror Tower Listrik Tegangan Tinggi Milik TLB. Paling Lambat 7 Februari Diputuskan

Warga Desa Padang Kuas Kabupaten Seluma menunjukkan alat elektronik rusak. --zulkarnain wijaya/rb

Diketahui SUTT yang berada di Desa Padang Kuas tersambung dengan PLTU di Teluk Sepang, yang dialirkan menuju gardu induk yang berada di kawasan Air Sebakul Kota Bengkulu.

Disampaikan warga setempat yakni Edi Purwono. Ia mengaku pernah menyaksikan pantulan petir dari tower SUTT Teluk Sepang yang mengakibatkan kerusakan berbagai peralatan elektronik yang sedang dalam kondisi terhubung dengan meteran Listrik di rumah warga. 

BACA JUGA:Ada Calon ASN Didiagnosa Gangguan Kejiwaan Ringan, 1.726 Peserta Tes Kejiwaan

BACA JUGA:Kejari Bengkulu Tengah Buka Konsultasi Hukum, Gedung Kantor Diresmikan

Selain itu sejak tahun 2019, terjadi banyak kerusakan alat elektronik milik warga  secara bersamaan dan musibah serupa terulang pada tahun 2024.

“Akibat penderitaan selama 4 tahun terakhir, kami menuntut ganti rugi atas kerusakan ratusan barang elektronik kepada PT TLB. Tidak hanya itu, kami juga menuntut pemindahan tower SUTT PLTU Teluk Sepang,”sampai Edi.

Menanggapi tuntutan tersebut, Direktur Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia, Olan Sahayu mengatakan banyaknya teror yang merugikan warga diduga merupakan dampak radiasi medan magnet yang diperkirakan berasal dari SUTT.

Olan menambahkan, bahwa mereka memang telah melakukan pemantauan atas keluhan masyarakat Desa Padang Kuas tersebut. Tercatat ada 165 elektronik rusak, bahkan sudah 4 orang tersengat listrik. 

BACA JUGA:Pemalu! Berikut 5 Fakta Unik Burung Coqui Francolin

BACA JUGA:Punya Habitat Beragam! Berikut 6 Ikan dengan Kemampuan Adaptasi Luar Biasa

Setelah mencoba didalami, ternyata saat proses masuknya SUTT di Desa Padang Kuas ternyata tidak ada proses sosialisasi disana. Saat ditanyakan warga terkait dampaknya, PT TLB mengaku tidak berbahaya, faktanya saat terjadi petir, barang elektronik menjadi rusak.

Padahal, sebelum didirikan jaringan transmisi SUTT PLTU Teluk Sepang tidak pernah ada peralatan elektronik mereka yang rusak ketika hujan dan petir terjadi.

"Warga mengatakan bahwa barang elektronik banyak rusak sejak dilakukan uji coba SUTT, saat ini setiap ada petir pasti ada barang elektronik rusak, bahkan sarana dan prasarana warga desa turut rusak,"ungkap Olan.

Ditambahkan warga yang tinggal tepat di bawah jaringan transmisi SUTT, Rohma mengaku tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang bahaya adanya SUTT, bahkan saat proses ganti rugi sebelumnya ia sempat bertanya apakah SUTT tersebut aman atau tidak, namun saat itu petugas dari PT TLB menyampaikan bahwa SUTT tidak berbahaya dan aman.

BACA JUGA:50 Randis Aset Pemkab Seluma Siap Dilelang, Ini Rinciannya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan