Teror Tower SUTT di Padang Kuas, Fraksi PDI Perjuangan Minta Pemkab dan Pimpinan DPRD Seluma Bersikap

Warga Desa Padang Kuas Kabupaten Seluma mengadu kepada pejabat Dinas ESDM Provinsi Bengkulu terkait ancaman tower SUTT milik PLTU TLB. --zulkarnain wijaya/rb

“Akibat penderitaan selama 4 tahun terakhir, kami menuntut ganti rugi atas kerusakan ratusan barang elektronik kepada PT TLB. Tidak hanya itu, kami juga menuntut pemindahan tower SUTT PLTU Teluk Sepang,”sampai Edi.

Menanggapi tuntutan tersebut, Direktur Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia, Olan Sahayu mengatakan banyaknya teror yang merugikan warga diduga merupakan dampak radiasi medan magnet yang diperkirakan berasal dari SUTT.

BACA JUGA:Bendahara dan PPTK TP PKK Lebong 2019 Diperiksa Jaksa, Pastikan Ketua Segera Menyusul

BACA JUGA:Apakah Biawak Berbahaya? Berikut 2 Hal yang Patut Kamu Waspadai

Olan menambahkan, bahwa mereka memang telah melakukan pemantauan atas keluhan masyarakat Desa Padang Kuas tersebut.

Tercatat ada 165 elektronik rusak, bahkan sudah 4 orang tersengat listrik. 

Setelah mencoba didalami, ternyata saat proses masuknya SUTT di Desa Padang Kuas ternyata tidak ada proses sosialisasi disana.

Saat ditanyakan warga terkait dampaknya, PT TLB mengaku tidak berbahaya, faktanya saat terjadi petir, barang elektronik menjadi rusak.

BACA JUGA:Oknum Guru SD Bengkulu Utara Ditangkap Kasus Asusila pada Murid, Sempat Buron 4 Bulan

BACA JUGA:3 Raperda Bakal Disahkan, Dewan Minta Diterapkan Bukan Sekadar Kewajiban

Padahal, sebelum didirikan jaringan transmisi SUTT PLTU Teluk Sepang tidak pernah ada peralatan elektronik mereka yang rusak ketika hujan dan petir terjadi.

"Warga mengatakan bahwa barang elektronik banyak rusak sejak dilakukan uji coba SUTT, saat ini setiap ada petir pasti ada barang elektronik rusak, bahkan sarana dan prasarana warga desa turut rusak,"ungkap Olan.

Warga setempat yakni Pessi mengatakan ada banyak dampak yang diduga berasal dari adanya SUTT.

Salah satu yang cukup miris, yakni warga  sempat tidak bisa mendengar suara azan dari Masjid Al-Muhajirin Desa Padang Kuas. Pessi menjelaskan, bahwa kerusakan alat pengeras suara di Masjid Al-Muhajirin akibat terkena radiasi Listrik yang diduga kuat berasal dari SUTT tersebut.

Selain dirinya dan keluarga, Pessi mengungkapkan bahwa warga di kawasan tersebut terkena dampak psikis. Sebab, apabila terjadinya hujan petir masyarakat takut akan ada sambaran arus SUTT.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan