Jukir Tanpa SPT, Setor Rp200 Ribu Setiap Minggu, Retribusi Parkir Bocor? Sehmi: Perlu Kita Tracking Dulu

MENUNGGU: Terlihat salah satu Jukir yang berada di Jalan KZ. Abidin II saat duduk mengungu pemilik kendaraan pada Kamis, 16 Januari 2025 sore. RENO/RB--

Ditambahkan Kepala Satuan Pamong Praja (Kaspol PP) Kota Bengkulu, Drs, Yurizal bahwa sepanjang jalan KZ. Abidin II tidak memiliki SPT parkir, namun saat ini ada beberapa Jukir yang beroperasi atau bekerja di jalanan tersebut.

“Peryataan dari Bapenda (Badan Pendapatan Daerah, red) bahwa sepanjangan jalan KZ. Abidin II tidak ada SPT yang dikeluarkan SPT parkir,” ungkapnya.

Sementara itu salah satu Jukir di jalan KZ.Abidin II, Ujang mengatakan sudah menjadi Jukir di jalan tersebut selama 3 tahun.

BACA JUGA:Senator Destita Perjuangkan Gaji Perangkat Desa Setara PNS Golongan 2A

BACA JUGA:Layanan di MPP Bengkulu Selatan Mengalami Kendala Kekurangan Personel

Setiap minggunya selalu menyetor hasil parkir tersebut sebesar Rp200 ribu kepada bos-nya atau pemilik lahan parkir yang dikelolanya.

Namun untuk identitas dari bos-nya tersebut Ujang enggan menyebutkan dan memaparkannya kepada RB.

Sementara karcis dan tanda pengenal seperti Id Card dan seragam parkir, ia sudah mengajukannya pada 2024 lalu kepada bossnya namun sampai saat ini tak kunjung didapat.

“Seminggu itukan 200, kalau Karcis sama baju itu sudah di mintak sama bos tapi sampai sekarang belum ada,” ujar Ujang.

Sedangkan untuk SPT parkir sebagai legalitas untuk mengelolah parkir dijalan KZ, Abidin II tersebut ia mengakui bahwa dipegang oleh bossnya. 

Ia juga menyebutkan tidak mengetahui secara jelas terkait dengan tidak adanya SPT parkir yang berada di jalan KZ.Abidin II tersebut, dimana ia hanya bertugas untuk menarik parkir.

“Kalau itu saya tidak tahu ada apa tidak SPT-nya. Setahu saya dulu itu ada SPT-nya,” terangnya. 

Sebagai informasi tambahan target PAD retribusi parkir pada 2024 sebesar Rp13 miliar, namun relasisasinya hanya mencapai Rp3 miliar saja.

Sementara target Pendapatan Asli Daerah (PAD) disesuaikan, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bengkulu optimis lampaui target.

Kepala Bapenda Kota Bengkulu, Dr. Nurlia Dewi, SH, MH menuturkan penyesuaian target PAD tersebut disebakan oleh target yang ditentukan sebelumnya terlalu tinggi.

Tag
Share