“Saya tidak ingat kejadianya secara pasti tapi yang saya ingat bahwa saya diserang dari belakang,” ungkap Rediyanto.
Sementara itu pihak keluarga Rediyanto, Benni mengatakan bahwa saudaranya sekarang memang sudah mulai membaik.
Keadaan Rediyanto sudah bisa diajak bicara, namun ketika berbicara terlalu lama dia sering mengalami keram dibagian kepala.
BACA JUGA:BPK Periksa LKPD 2024 Kabupaten Rejang Lebong, 2 Hal Ini Jadi Prioritas
BACA JUGA:Sakit Berat Bisa Digantikan, Kemenag Imbau 230 CJH Jaga Kesehatan Sebelum Berangkat
"Alhamdulillah sudah mendingan," ujar Benni di Rumah Sakit Bhayangkara.
Benni meminta pihak kepolisian untuk segera menemukan pelaku dan menghukum pelaku seberat-beratnya.
"Belum ketemu pelakunya bang, kami minta pak polisi cepet menemukan pelaku dan menghukum seberat-beratnya," jelas Benni
Menurut Benni saudaranya pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang melintas.
Namanya Ena, dia sedang melintas di kawasan perkebunan PT RAA di Desa Karang Are Kecamatan Merigi Sakti Bengkulu Tengah sekira pukul 13.30 WIB.
Saat melintas, Ena mendengar suara minta tolong dari areal perkebunan kelapa sawit dan langsung mencari sumber suara.
"Kata Ena pada kami bahwa saat ditemukan, sudah dalam kondisi tak berdaya dengan luka bekas senjata tajam,"Jelas Benni.
Kemudian Ena pun langsung mencari pertolongan dari warga lainnya dan tak lama kemudian korban berhasil dievakuasi oleh warga menuju Puskesmas Pagar Jati.
"Dari Puskesmas Pagar Jati, korban langsung dirujuk ke RS Bhayangkara,” tutup Benni.
Diberitakan sebelumnya, seorang satpam perusahaan Perkebunan Sawit di Bengkulu Tengah, Rediyanto (32) kritis setelah mengalami luka bacok di kepala, punggung dan pinggang.
Korban yang tinggal di Desa Pematang Tiga Lama Kecamatan Pematang Tiga Kabupaten Bengkulu Tengah itu saat ini sudah berada di RS Bhayangkara Bengkulu.