Perang saudara yang berlangsung sebelum kedatangan Khmer Merah juga meninggalkan bekas yang mendalam pada masyarakat Kamboja.
Banyak orang yang kehilangan anggota keluarga dan trauma dari peristiwa tersebut masih dirasakan hingga saat ini.
Selain itu, banyak situs bersejarah yang menjadi saksi bisu dari kekejaman tersebut, seperti Tuol Sleng (S21) dan Choeung Ek (Killing Fields), yang kini menjadi tempat peringatan dan edukasi bagi pengunjung.
BACA JUGA:Menyapa Bumi pada Februari 2025! Berikut 5 Fakta Unik Fenomena Parade Planet
Walaupun Kamboja telah berusaha untuk bangkit dan membangun kembali setelah masa kelam tersebut.
Adapun warisan sejarah ini tetap menjadi bagian penting dari identitas negara dan menjadi pengingat akan pentingnya perdamaian dan rekonsiliasi.
Pada saat ini, Kamboja dikenal dengan keindahan alamnya, candi-candi megah seperti Angkor Wat dan budaya yang kaya.
Namun penting untuk tidak melupakan sejarah yang membentuk negara ini.
BACA JUGA:Wow! Berikut 3 Momen Saturnus Selamatkan Planet di Tata Surya, Bagaimana Caranya?
3. Merayakan tahun baru setiap April
Dikutip dari laman GVI, Tahun Baru Kamboja, yang dikenal sebagai "Chaul Chnam Thmey," dirayakan pada bulan April dan merupakan salah satu perayaan terpenting di negara tersebut.
Dimana, perayaan ini biasanya berlangsung selama tiga hari, dimulai pada tanggal 13 atau 14 April, dan menandai akhir musim panen serta awal musim baru.
Selama perayaan ini, masyarakat Kamboja melakukan berbagai tradisi dan ritual, seperti membersihkan rumah, berdoa, dan memberikan penghormatan kepada leluhur.
BACA JUGA:Mengapa Venus Disebut Sebagai Planet Kembaran Bumi? Berikut 3 Penjelasannya
Selain itu, mereka juga mengadakan berbagai kegiatan seperti permainan tradisional, pertunjukan seni, dan festival air.
Masyarakat Kamboja juga sering mengunjungi pagoda untuk berdoa dan memberikan sumbangan kepada para biksu.