Sebagai kompleks kuil terbesar di dunia, Angkor Wat tidak hanya menarik perhatian wisatawan.
Namun demikian juga menjadi objek penelitian bagi para arkeolog dan sejarawan.
Dibangun pada abad ke-12 oleh Raja Suryavarman II, Angkor Wat awalnya didedikasikan untuk dewa Hindu Wisnu.
Namun demikian, dengan seiring berjalannya waktu, kuil ini bertransformasi menjadi situs Buddha.
BACA JUGA:Fenomena Alam: Gerhana Matahari Total Jelang Lebaran, Begini Dampaknya
Dengan arsitektur dan ukiran yang rumit di Angkor Wat mencerminkan keahlian tinggi para pengrajin Khmer dan menggambarkan berbagai mitologi serta kisah-kisah dari epik Hindu dan Buddha.
Mengunjungi Angkor Wat memberikan pengalaman yang mendalam tentang sejarah dan budaya Kamboja.
Kamu bisa menjelajahi berbagai sudut kuil, menikmati pemandangan matahari terbit yang menakjubkan, serta merasakan atmosfer spiritual yang kental.
Selain Angkor Wat, kompleks Angkor juga memiliki banyak kuil lainnya yang tidak kalah menarik, seperti Bayon dan Ta Prohm, yang terkenal dengan pohon-pohon besar yang tumbuh di atas reruntuhan.
BACA JUGA:Hujan Meteor dan Konjugasi Planet! Berikut 3 Fenomena Langit Bulan April 2025
2. Dijuluki sebagai neraka dunia
Dikutip dari laman Eightify, Kamboja memiliki sejarah yang sangat kelam, terutama selama periode pemerintahan Khmer Merah di bawah kepemimpinan Pol Pot.
Dari tahun 1975 - 1979, rezim ini menerapkan kebijakan yang ekstrem untuk menciptakan masyarakat agraris yang utopis.
Dimana, hal ini mengakibatkan pembunuhan massal, penyiksaan dan penghilangan paksa terhadap jutaan orang.
BACA JUGA:Planet Keenam dari Matahari! Berikut 5 Fakta Unik Saturnus
Diperkirakan sekitar 1,7 juta orang, atau hampir seperempat populasi Kamboja pada saat itu, tewas akibat kelaparan, kerja paksa dan eksekusi.