Dikutip dari laman Animalia, kepiting lumpur dengan nama ilmiahnya Scylla serrata, merupakan salah satu spesies kepiting yang menarik perhatian, baik dari segi ekologi maupun kuliner.
Capitnya yang besar dan kuat memungkinkan kepiting ini untuk mengakses makanan yang sulit dijangkau, seperti kerang dan moluska.
Struktur capit yang dilengkapi dengan dentikel tidak hanya berfungsi untuk menghancurkan cangkang.
Walaupun tidak sekuat kepiting kelapa, kepiting lumpur tetap memiliki potensi untuk melukai manusia, terutama jika ditangani dengan tidak hati-hati.
Oleh karena itulah, penggunaan alat khusus pada saat menangkapnya sangat dianjurkan untuk menghindari cedera.
BACA JUGA:Mamalia hingga Burung! Berikut 3 Hewan yang Ternyata Bisa Ditunggangi
Kepiting lumpur banyak ditemukan di habitat pesisir dan estuari, yang memberikan lingkungan yang kaya akan sumber makanan.
Di Asia Tenggara dan Australia, kepiting ini tidak hanya menjadi objek tangkapan nelayan, tetapi juga menjadi komoditas kuliner yang sangat dihargai.
Daging kepiting lumpur dikenal lezat dan bergizi, hal inilah yang menjadikannya bahan makanan yang populer di berbagai masakan, mulai dari hidangan tradisional hingga modern.
5. Kepiting raksasa Tasmania
Dikutip dari laman Animalia, kepiting raksasa Tasmania dengan nama ilmiahnya Pseudocarcinus gigas, merupakan salah satu spesies yang paling mengesankan di dunia laut.
BACA JUGA:Wow! Berikut 5 Mamalia yang Bisa Bertahan Hidup Tanpa Minum Air
Hal ini terutama karena ukuran dan kekuatan capitnya.
Dengan panjang tubuhnya sekitar 40 cm dan berat tubuhnya sekitar 4 kg, capit jantan kepiting ini tidak hanya berfungsi sebagai alat berburu, tetapi juga sebagai senjata pertahanan yang efektif.
Kekuatan capitnya memungkinkan kepiting ini untuk menghancurkan cangkang keras moluska.
Selain itu, capit yang asimetris dengan satu sisi yang lebih besar untuk menghancurkan dan sisi lainnya untuk memegang, memberikan keunggulan dalam berburu dan bertarung dengan sesama kepiting.