Hal ini karena ukuran dan dagingnya yang lezat.
Dengan capit kanan yang besar dan kuat, kepiting ini dapat menghancurkan cangkang mangsa yang keras, seperti kerang dan remis.
Sementara capit kiri yang lebih kecil berfungsi untuk menangkap dan memegang makanan yang lebih lunak.
Kemampuan unik tersebut tidak hanya membantunya dalam berburu, tetapi juga dalam mempertahankan diri dari predator di habitat laut yang dalam.
BACA JUGA:Inilah Fakta Monyet Ekor Panjang Pemakan Kepiting
Selain itu, kepiting raja merah menggunakan capitnya untuk menggali pasir dan mencari makanan yang tersembunyi di dasar laut.
Habitat utama kepiting ini terletak di perairan dingin, seperti Laut Bering dan pesisir Alaska, di mana mereka dapat berkembang biak dalam jumlah besar.
Namun demikian, popularitasnya sebagai sumber makanan yang bernilai tinggi telah menyebabkan kepiting ini menjadi target perburuan yang intensif.
Maka dari itulah, pengelolaan yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini di alam liar.
2. Kepiting batu
BACA JUGA:Seharga Motor Second, Ini 6 Alasan Kenapa Harga Kepiting Alaska Begitu Mahal!
Dikutip dari laman iNaturalist, kepiting batu dengan nama ilmiahnya Menippe mercenaria, merupakan salah satu spesies kepiting yang menarik.
Hal ini karena kekuatan capitnya yang luar biasa.
Dengan kemampuan untuk menghasilkan tekanan hingga 19.000 psi, kepiting ini dapat dengan mudah menghancurkan cangkang moluska.
Dua jenis capit yang dimilikinya, satu besar untuk menghancurkan dan satu kecil untuk mencengkeram.
Habitatnya yang umum di perairan hangat seperti Teluk Meksiko dan Samudra Atlantik bagian barat membuatnya mudah ditemukan di daerah tersebut.