Dalam Piagam Madinah, Nabi Muhammad SAW menetapkan prinsip-prinsip dasar yang mengatur hubungan antar kelompok, termasuk hak dan kewajiban masing-masing.
Terdapat beberapa poin penting dari Piagam ini seperti, persatuan dan kerjasama, hak dan kewajiban, perlindungan dan keamanan, dan penyelesaian konflik.
Dengan adanya Piagam Madinah, Nabi Muhammad SAW berhasil menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan, di mana berbagai kelompok bisa hidup berdampingan dengan damai.
3. Terbentuknya Arab Saudi modern melalui tiga periode
BACA JUGA:Mengapa Venus Disebut Sebagai Planet Kembaran Bumi? Berikut 3 Penjelasannya
Dikutip dari laman Saudi embassy, sejarah pembentukan Kerajaan Arab Saudi merupakan perjalanan yang panjang dan kompleks.
Hal ini dimulai dari upaya untuk menyatukan jazirah Arab setelah runtuhnya Kekhalifahan Rasyidin.
Berikut adalah ringkasan dari peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah tersebut seperti, Kekhalifahan Rasyidin dan Ketidakstabilan, Pendirian Negara Saudi Pertama (1727), Intervensi Turki Ottoman (1818), Pendirian Negara Saudi Kedua (1824), Kehancuran Negara Saudi Kedua (1891), Penguasaan Riyadh (1902), Perebutan Makkah dan Madinah (1924-1925) Dan Pendirian Kerajaan Arab Saudi (1932).
BACA JUGA:Punya Cakar Mirip Dinosaurus! Berikut 5 Fakta Unik Burung seriema
Perjalanan tersebut menunjukkan dinamika politik dan sosial yang kompleks di jazirah Arab, serta peran penting keluarga Al Saud dalam membentuk identitas dan struktur pemerintahan di wilayah tersebut.
4. Minyak Arab Saudi pertama kali ditemukan
Dikutip dari laman Saudi embassy, Sejarah industri minyak di Arab Saudi dimulai dengan kesepakatan antara pemerintah Arab Saudi dan Standard Oil Company of California (SOCAL) pada tahun 1933.
Walaupun pengeboran dimulai pada tahun 1935, namun hasilnya tidak langsung terlihat hingga penemuan ladang minyak besar pada tahun 1938, yang dikenal sebagai sumur kemakmuran.
BACA JUGA:Bisa Menyusut! Berikut 5 Fakta Unik Punuk Unta
Dimana, penemuan ini menjadi titik balik bagi Arab Saudi, mengubahnya menjadi salah satu produsen minyak terbesar di dunia.
Sejak saat itu, produksi minyak Arab Saudi terus meningkat, mencapai 5 miliar barel pada tahun 1962.