Ukuran Hitung Kekuatan Gempa! Berikut 5 Fakta Skala Richter

Jumat 24 Jan 2025 - 11:11 WIB
Reporter : Fran Sinatra
Editor : Fazlul Rahman

BACA JUGA:Heboh Megathrust Ancam Bengkulu, Ini 5 Negara yang Pernah Alami Gempa Megathrust Sepanjang Sejarah Dunia

Dengan cara pemahaman yang lebih baik tentang skala Richter dan cara kerjanya, maka kita bisa lebih menghargai kompleksitas dan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh gempa bumi. 

Walaupun kita tidak bisa memprediksi kapan dan di mana gempa akan terjadi.

Dengan pengetahuan ini dapat membantu kita dalam mempersiapkan diri dan mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh bencana alam ini.

Yuk, simak 5 fakta skala richter, ukuran hitung kekuatan gempa, yang telah dirangkum koranrb.id, berikut ini: 

1. Siapa penemu skala?

BACA JUGA:Viral Indonesia Bakal Diguncang Gempa Megatrust, Ini Penjelasannya

Dikutip dari laman Britannica, skala Richter, yang dikembangkan oleh Charles F. Richter dan Beno Gutenberg pada tahun 1935, adalah salah satu cara untuk mengukur kekuatan gempa bumi. 

Adapun skala ini pada awalnya dirancang untuk mengukur gempa bumi yang terjadi di California, dan menggunakan seismograf untuk mencatat gelombang seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi.

Pada awal pengembangannya, skala tersebut menetapkan bahwa gempa bumi dengan kekuatan paling kecil yang dapat diukur menjadi patokan nilai mendekati nol. 

Namun demikian, dengan kemajuan teknologi seismograf modern, maka kita kini dapat mendeteksi gelombang seismik yang jauh lebih kecil daripada yang dapat diukur pada masa itu. 

BACA JUGA:Ini Wilayah 16 Wilayah yang Dilanda Gempa Bumi Sepanjang Mei 2024, Terbesar Terjadi di Aceh

Hal inilah yang memungkinkan seismolog untuk mendeteksi gempa bumi dengan magnitudo yang sangat rendah, bahkan mungkin sampai ke nilai negatif.

Walaupun skala Richter masih digunakan, saat ini banyak seismolog lebih memilih menggunakan skala magnitudo lainnya, seperti skala moment magnitudo (Mw), yang lebih akurat untuk mengukur gempa bumi besar.

Selain itu, bisa memberikan informasi yang lebih baik tentang energi yang dilepaskan selama terjadinya gempa.

Skala ini juga tidak memiliki batasan bawah yang sama seperti skala Richter, sehingga dengan demikian lebih fleksibel dalam mengukur berbagai jenis gempa bumi.

Kategori :