Rakernas FKPT Ke-XII Tahun Anggaran 2025, Ikhlas Merajut Damai, Menggapai Indonesia Emas

Rapat Kerja Nasional FKPT Ke-XII Tahun Anggaran 2025,--
Agenda Strategis & Partisipasi Lintas Sektor
Setiap bidang dalam FKPT—Agama, Sosial dan Budaya, Media, Hukum dan Humas, Pemuda dan Pendidikan, Perempuan dan Anak, hingga Pengkajian dan Penelitian — mendiskusikan isu sektoral yang relevan dengan konteks lokal masing-masing provinsi. Mereka diberi ruang menyampaikan tantangan lapangan serta merancang solusi berbasis lintas kolaborasi.
Salah satu sorotan utama adalah pembahasan Indeks Potensi Radikalisme (IPR) dan Indeks Risiko Terorisme (IRT) yang digunakan BNPT untuk membaca tren Risiko dan merancang kebijakan berbasis data.
Dalam pembukaan Rakernas yang digelar pada Rabu, 23 April 2025, Kepala BNPT Komjen Pol. EddyHartono,S.I.K., M.H.,secara resmi melantik pengurus FKPT masa bakti 2025–2027 dan menyampaikan pidato kunci yang menegaskan pentingnya strategi nasional kontra-radikalisasi yang adaptif dan berbasis kearifan lokal.
BACA JUGA:Ternyata Merugikan! Berikut 5 Fakta Unik Kerang Asia, Kerang Lezat
Rangkaian kegiata nRakernas mencakup:
1. Dialog pertukaran gagasan dan Rapat Komisi,membahas isu-isu aktual radikalisme dan strategi responsif di lapangan;
2. Pemutakhiran data dan evaluasi program,termasuk indeks potensi radikalisme dan risiko terorisme 2025;
3. Diskusi lintas bidang melibatkan tokoh agama, budayawan, akademisi, media, psikolog anak, serta musisi dan seniman;
4. Penetapan program kerja FKPT tahun anggaran 2025 untuk implementasi terukur dan akuntabel di seluruh daerah.
Rakernas ini turut menghadirkan narasumber utama dari internal BNPT dan mitra lintas sektor,antara lain: Sekretaris Utama BNPT Bangbang Surono,Ak.,M.M.,Deputi 1 BNPT Mayjen TNI Sudaryanto, S.E., M.Han., Brigjen Pol. Tejo Wijanarko, S.I.K.. Direktur Pencegahan BNPT Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., hingga para praktisi nasional dari Agama,Sosial dan Budaya, Media, Hukum dan Humas, Pemuda dan Pendidikan, Perempuan dan Anak, hingga Pengkajian dan Penelitian.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum konsolidasidan perumusan strategi nasional pencegahan terorisme, tetapi juga menjadi wujud nyata sinergi kebangsaan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan Indonesia yang aman, damai, dan tangguh menghadapi segala bentuk ancaman radikalisme.