BBM Mulai Langka di Bengkulu, Wagub Mian Deadline Pertamina

ANTRE: Kondisi salah satu SPBU yang berada di Jalan Pangeran Natadirja KM 6,5 saat padat kendaraan yang mengisi BBM pada Selasa 22 April 2025.--RENO/RB

BENGKULU, KORANRB.ID – Wakil Gubernur Bengkulu, Ir. H. Mian meminta Pertamina Patra Niaga Wilayah Bengkulu atasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam waktu 2 hari.

Saat ini, di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Ulang (SPBU) dibeberapa wilayah di Provinsi Bengkulu, tengah mengalami kelangkaan BBM dan tidak jarang terjadi antrean kendaraan yang cukup panjang.

Atas adanya hal tersebut, secara langsung Wagub, Mian memanggil Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Wilayah Bengkulu, Wiwiet Wijaya untuk mengatasi kelangkaan BBM tersebut.

“Intinya, bagaimana mengatasi BBM supaya tidak langka lagi.

BACA JUGA:Soroti Permasalahan Krusial, KRM Minta Gubernur Bela Rakyat

Saya kasih waktu (Pertamina, red) deadline 2 hari atasi kelangkaan apapun itu,” kata Mian.

Kelangkaan BBM, khususnya jenis Pertamax berimbas kepada Pengusaha Pertashop di Bengkulu  yang mengaku merugi lantaran pasokan Pertamax tersebut tidak kunjung tersedia sejak 2 hingga 3 minggu terakhir.

“Pasokannya langka, kasian mereka yang sudah menanamkan modalnya untuk Pertashop, kita minta tolong deadline dua hari (kelangkaan) Pertamax segera diatasi,” tambahnya

Ditambahkan Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu, R.A Denni menerangkan antrean yang terjadi akibat dari terhambatnya pendistribusian BBM yang dilakukan melalui jalur darat, sebab melalui jalur laut Pelabuhan Pulau Baai belum memungkinkan. 

BACA JUGA:Program 100 Kerja Bupati-Wabup Kepahiang, Genjot Kinerja Seluruh OPD

“Terhambatnya supply BBM ini dampak dari pendangkalan alur pelabuhan kita, sehingga minyak kita tidak melalui jalur laut melainkan dari jalur darat,” jelas Denni.

Pengiriman melalui jalur darat tersebut sudah dilakukan secara keseluruhan sejak Maret 2025 lalu, untuk pemenuhan kebutuhan BBM di Kabupaten Lebong, Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang disuplai dari Lubuklinggau. 

Sementara untuk Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Tengah dari Provinsi Sumatera Barat, dan untuk Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Seluma datang dari Provinsi Lampung. 

“Pengaturan mobil tangki sudah disesuaikan layanan per wilayah,” terang Denni. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan