Sejarah Berdirinya Monumen Patung Fatmawati Simpang Lima Bengkulu Merajut Merah Putih

Iskandar ZO -Tengah---
Pak Is yang Presentasi untuk menyampaikan maksud tujuannya kita dengarkan bagaimana responnya.
Waktu akan rapat, saya telepon anggota DPR RI dan Anggota DPD RI yaitu ibu Elva Hartati dan Riri Damayanti karena yang lain berhalangan hadir ada tugas lain. Alhamdulilah beliau beliau bisa hadir karena pas waktunya. Inga Tati kami memanggil ibu Elva Hartati bersemangat sekali nanti Inga sounding mbak Puan katanya.
Setelah rapat selesai dari perwakilan Asdep Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementriaan BUMN menyampaikan kepada ibu Asdep Kebudayaan hasil Notulen Rapat ini Kami naikkan dulu ke ibu Menteri BUMN bagaimana petunjukknya.
Selang sebulan dapat telpon ibu Asdep Kebudayaan Kemenko PMK ibu Dr, Ir. Pamuji Lestari Pak Is ada khabar baik disposisi ibu Menteri BUMN sudah turun kita rapat lagi di Kantor Kemenko PMK Bersama Kemenko BUMN , Pemda Provinsi Bengkulu kalau bisa Pak Gubernur hadir juga, petunjuk beliau seperti itu saya laporkan ke Pak Gubernur beliau mengatakan ok saya hadir.
setelah dijadwalkan waktunya kita rapat dari Pemda Provinsi Bengkulu hadir Gubernur Bengkulu, Anggota DPR RI Inga Tati , Anggota DPD RI adinda Riri Damayanti dan saya hadirkan mewakili Perguruan Tinggi di Bengkulu dari IAIN. Pak Rektor. Prof. Dr. Sirajudin.
Singkat cerita kita mendengarkan penjelasan Kementerian BUMN, ibu Menteri BUMN kasih petunjuk agar di wujudkan melalui dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan beberapa BUMN ditunjuk ada 11 BUMN ditugaskan PT. BTN sebagai PIC nya atau Koordinasi di lapangan di setujui angka 3 Milyar sesuai RAB dari pematung Pak Jayusman dari Jogya.
Kementerian BUMN minta syarat Design Patung harus ada persetujuan dari pihak Keluarga Soekarno. Disini timbul persoalan baru dengar kabar Ibu Megawati setuju kalau yang mendesain dan membuatnya Nyoman Nuarta Pembuat Patung Lengendaris yang buat Patung terbesar di Bali Garuda Wisnu Kencana.
Saya pergi temui beliau di Galery NU ART di Bandung di jawab beliau kalau untuk Tahun ini nggak bisa takut pesanan yg lain tidak selesai.
Saya berpikir tahun depan Plilpres . bisa mentah lagi buah yang sudah ranum dalam benak pikiran saya. Pulang ke Jakarta dalam perjalanan pulang saya berpikir siapa orang yang bisa bantu saya untuk meyakinkan beliau. Ini bukan sembarangan Patung tapi memiliki Sejarah tinggi di NKRI ini.
BACA JUGA:Pansus PT Jatropha Solutions Segera Turun, Selesaikan Masalah Perusahaan
BACA JUGA:1 Korban Alami Luka Bakar, Ini Dugaan Penyebab Mobil Terbakar di Depan SPBU Ibul Kota Manna
Sampai di Jakarta saya dapat info dari teman bahwa pak Ir. Ruly Chairul Azwar mantan anggota DPR RI 3 Priode dapil Bengkulu punya hubungan khuhusus dengan pak Nyoman Nuarta. Saya dianjurkan Ir. Maulana Singadikane Isterinya Ny, Hilda Adek lain bapak dengan Fatmawati kalau tidak keliru.
Untuk temui Ruly di Senayan. Saya temui bang Ruly di Senayan saya ceritakan dari awal sampai ada hambatan ini. Beliau dengan seksama mendengarkan cerita saya setelah itu beliau berkomentar saya coba ke Bandung Insya Allah ada beritanya. Seminggu kemudian dapat Telpon dari beliau Alhamdulillah Nyoman Nuarta bisa menyanggupi menghargai Presiden 1 Soekarno dan Presiden ke 5 Megawati dan Bendera Merah Putih kata beliau .