Kemiskinan Masih Tinggi, Bupati Marah: Minta Masyarakat Berhenti Beli Rokok

BANTUAN: Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi saat memberikan bantuan kepada masyarakat miskin Bengkulu Selatan.--Foto: Rio Agustian. Koranrb.Id

KOTA MANNA,KORANRB.ID - Angka kemiskinan di Kabupaten Bengkulu Selatan masih tinggi. Bahkan Bengkulu Selatan masuk 5 besar kabupaten miskin di Provinsi Bengkulu. 

Dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, kemiskinan di Bengkulu Selatan masih berada di urutan bawah Kabupaten Seluma dan Kaur. 

Berdasarkan data tahun 2021 angka kemiskinan di Bengkulu Selatan mencapai 31.650 jiwa atau 18,16 persen. 

Lalu tahun 2022 angka kemiskinan naik menjadi 31.840 jiwa. Begitupun tahun 2023 dan 2024, bukannya menurun, angka kemiskinan di Bengkulu Selatan bertambah menjadi 31.890 jiwa. 

Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi mengakui secara persentase angka kemiskinan di Bengkulu Selatan dalam empat tahun terakhir menurun. Dari 18 persen berkurang hingga 17 persen. 

Namun dari jumlah warga miskin, setiap tahunnya di Bengkulu Selatan mengalami kenaikan.

BACA JUGA:Pimpin Apel Bersama, Ini Pesan Bupati Gusna Kepada ASN

BACA JUGA:Libur Lebaran, Ikan Asap Jadi Buruan Wisatawan, Penjual Raup Untung Jutaan

Penyebab kemiskinan di Bengkulu Selatan diungkapkan Gusnan karena beberapa faktor. 

Namun yang paling dibenci Gusnan adalah pola masyarakat yang senang menjadi penerima bantuan, dan mengaku menjadi miskin. 

Padahal menurutnya, sudah banyak masyarakat Bengkulu Selatan yang hidup layak dan jauh dari kata miskin. 

Sebagai bukti yang ditemui Gusnan di lapangan, masyarakatnya punya aset yang banyak tapi masih menerima bantuan. 

Masyarakat punya tanah luas, punya hewan peliharaan banyak, tapi masih menerima BLT dari pemerintah. 

“Ini yang membuat Bengkulu Selatan masih masuk daftar kabupaten miskin, bahkan masuk miskin ekstrem,” kata Gusnan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan