Pengerukan Darurat Alur Pelabuhan Pulau Baai Dimulai, Ini Estimasi Waktunya

KERUK: Alat berat saat melakukan pengerukan di Alur Pelabuhan Pulau Baai pada Kamis, 3 Maret 2025. IST/RB--
“Ada beberapa alat berat. KSOP sama Pelindo sudah begerak untuk mengeruk sepinggiran yang sudah menjadi daratan itu,” ujarnya
Sementara untuk pelaksanaan tersebut Radmiadi menyebutkan belum mengetahui secara pasti target dan berapa petugas yang diturunkan oleh KSOP dan Pelindo tersebut.
BACA JUGA:Sekda Lebong Pastikan Akan Lakukan Sidak Hari Pertama ASN Masuk Kerja
BACA JUGA:TPP ASN Pemkab Rejang Lebong Dibayarkan Setelah Libur Lebaran
Namun dengan adanya upaya tersebut, Radmiadi menegaskan bahwa ia sangat menyambut baik dengan adanya upaya pengerukan tersebut.
Sebab sampai saat ini sebanyak 28 kapal berhenti beroprasi baik keluar dan masuk pelabuhan Pulau Baai tersebut sejak 28 Maret 2025 lalu.
“Belum tahu secara jelas, tapi kami sangat mendukung sudah seharusnya upaya ini dilakukan, karena kapal tidak bisa masuk dan keluar dengan kondisi dangkal seperti ini,” ujarnya.
Ia membeberkan, akibat adanya badai beberapa waktu lalu mengakibatkan alur pelabuhan pelabuhan pulau baai yang menjadi jalan masuk keluarnya kapal tersebut semakin parah dan tidak bisa dilalui.
Akibatnya kedalaman alur hanya berkisar 3-4 meter saja. Dengan kelebaran kurang dari 20 meter yang menyebabkan kondisi tersebut tidak bisa dilalui.
“Ya tidak bisa dilalui, kemarin kita tunggu airnya pasang baru bisa lewat, kalau kondisi sekarang tidak bisa sama sekali,” bebernya.
Ia berharap Pemprov Bengkulu bener-benar serius untuk mengatasi hal tersebut. Agar permasalahan penyebrangan yang selama ini terjadi dan menghambat pada prekonomian dapat diselesaikan dengan baik.
“Kita berharap besar sama Bapak Gubernur Helmi, bisa menyelesaikan masalah ini,” tutup Radmiadi.