Kapal Nelayan Terbalik di Pantai Pasar Bawah Akibat Tergulung Ombak

EVAKUASI: Proses evakuasi kapal nelayan Pasar Bawah yang terbalik, Kamis, 13 Maret 2025.-foto: rio/koranrb.id-
KOTA MANNA – Kapal nelayan Pasar Bawah mengalami kecelakaan laut akibat cuaca ekstrem di perairan Pasar Bawah, Kamis, 13 Maret 2025 sekitar pukul 07.00 WIB. Kapal tersebut tergulung ombak saat hendak kembali ke pantai, diduga karena tidak mampu menahan hantaman gelombang.
Kapal naas itu diketahui milik Damsik (70), warga RT 9 Kelurahan Pasar Bawah. Adapun awak kapal yang berada di dalamnya yakni Mir Alim (50), Parman (25), dan Pak Tis (35). Seluruh awak kapal berhasil selamat dalam insiden tersebut.
Babinsa Pasar Bawah, Serka Wakimin, mengatakan pihaknya bersama puluhan warga berupaya mengevakuasi kapal yang terbalik.
BACA JUGA:3 Bulan TPP ASN di Pemkab Bengkulu Selatan Belum Dibayarkan
BACA JUGA:BI dan Pemprov Bengkulu Bentuk RIRU, Dorong Investasi Bengkulu
Namun, proses evakuasi berlangsung cukup sulit karena ukuran kapal yang cukup besar dan berat.
"Kami bersama masyarakat langsung bergerak melakukan evakuasi, namun karena kapal cukup besar dan kondisi ombak masih tinggi, prosesnya tidak mudah," jelas Wakimin.
Sementara itu, warga sekitar, Yusman mengaku sempat menyaksikan detik-detik kapal terbalik. Menurutnya, kuat dugaan kapal mengalami mati mesin mendadak sebelum akhirnya dihantam ombak besar.
BACA JUGA:Lahan Sah Milik PT BNT, Sudah Melalui Proses dan Tahapan
BACA JUGA:Dukung Asta Protas, 120 Batang Matoa Ditanam di Kawasan Asrama Haji Bengkulu
"Saya lihat kapal awalnya berusaha masuk ke muara dari pantai tapi tiba-tiba mesinnya mati. Ombak besar datang dan menggulung kapal hingga terbalik," kata Yusman.
Akibat kejadian ini, pemilik kapal mengalami kerugian besar. Mesin kapal jenis Yamaha 40 PK hilang, perahu pecah, serta hasil tangkapan ikan tenggiri yang diperkirakan bernilai sekitar Rp50 juta juga hilang terbawa arus.
Pihak terkait mengimbau para nelayan agar lebih waspada terhadap kondisi cuaca sebelum melaut, terutama saat gelombang tinggi dan angin kencang masih berpotensi terjadi di perairan Bengkulu Selatan.