Penerapan SNI Katrol Daya Saing Industri Furnitur Nasional

Kepala BSKJI Kemenperin, Andi Rizaldi.-foto: kemenperin/koranrb.id-

KORANRB.ID - Industri furnitur selama ini memiliki peranan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sepanjang tahun 2024, sektor ini menorehkan pertumbuhan sebesar 2,07 persen. 

Sementara itu, nilai ekspor furnitur mencapai USD1,47 miliar pada periode Januari-November 2024 atau meningkat 0,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi menyampaikan, Kementerian Perindustrian terus mendorong industri furnitur nasional untuk lebih berdaya saing global. Keberlanjutan pertumbuhan industri furnitur juga perlu didukung dengan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Dengan pertumbuhan industri furnitur lebih dari 2 persen itu, penerapan SNI produk furnitur menjadi hal yang sangat penting. Hal ini mengingat untuk menjaga kualitas produk, meningkatkan daya saing industri, serta mempertahankan kepercayaan pelanggan, baik di pasar domestik maupun internasional,” kata Kepala BSKJI dalam keterangan resminya di Jakarta dilansir dari laman kemenperin.go.id.

Andi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung industri furnitur di tanah air.

BACA JUGA:Astra Motor Bengkulu Bagikan 7 Tips Berkendara Saat Ramadan

BACA JUGA:Dorong Pengembangan Ekonomi Kreatif, Dewan Bengkulu Utara Kunjungi Kementerian Ekonomi Kreatif

“Kami mendorong Dinas Perindustrian di berbagai daerah untuk aktif memfasilitasi dan mendorong pelaku industri furnitur di wilayahnya agar menerapkan SNI. Dengan dukungan dari berbagai pihak, industri furnitur nasional dapat semakin kuat dan berdaya saing di pasar global,” terangnya.

Apalagi, industri furnitur di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang, mengingat ketersediaan bahan baku yang melimpah dan keberagaman desain produk yang mampu bersaing di pasar global. Namun, ada tantangan yang dihadapi sektor ini, yaitu termasuk persaingan dari produk impor serta efisiensi produksi. 

“Oleh karena itu, peningkatan inovasi dan kepatuhan terhadap standar mutu menjadi faktor kunci dalam mempertahankan pertumbuhan sektor ini melalui peningkatan daya saing,” tegas Andi.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan industri furnitur, salah satu balai di bawah BSKJI, yaitu Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Yogyakarta, berkomitmen untuk membantu penerapan SNI melalui perluasan ruang lingkup sertifikasi produk furnitur. 

Kepala BBSPJIKB, Jonni Afrizon menjelaskan, proses mendapatkan sertifikasi SNI produk furnitur kini semakin mudah. 

BACA JUGA:Tegas! Bupati Kepahiang Keluarkan SE Elpiji 3 Kg, Atur Penjualan dari Pangkalan dan Wajib Sesuai HET

BACA JUGA: Progres Pengerjaan Jalan, Material dan Alat Terus Dikebut Satgas TMMD

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan