2 Bulan Berjalan, Sudah 22 Kasus DBD di Kota Bengkulu

PELAYANAN: Petugas resepsionis di Kantor Dinkes Kota Bengkulu.--RENO/RB

BENGKULU, KORANRB.ID – Januari hingga Februari 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mencatat sudah 22 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) ditemukan di Kota Bengkulu.

Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Tabrani, S.KM, M.Si menerangkan, Januari 2025 lalu tercatat sebanyak 13 kasusDBD, dan kembali bertambah menjadi 22 kasus di akhir Februari 2025 lalu.

“Iklim dan cuaca saat ini sangat mendukung perkembangan nyamuk Aedes aegypti, salah satu jenis nyamuk penyebab utama DBD,” terang Joni.

Ia menerangkan angka tersebut didapatkan dari laporan beberapa Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang ada di Kota Bengkulu. Menurutnya kondisi cuaca menjadi faktor utama meningkatnya kasus DBD di kota tersebut. 

BACA JUGA:Harga Cabai di Bulan Ramadan Turun, Pemilik Rumah Makan Lega

Dengan adanya jumlah kasus tersebut, Joni mengingatkan masyarakat Kota Bengkulu untuk tetap waspada terhadap salah satu nyamuk penyebab utama DBD tersebut dengan beberapa langkah.

Seperti melakukan pembersihan lingkungan secara rutin, memberantas genangan-genang yang berpotensi dapat menjadi sarang nyamuk berkembang biak, kemudian membersihkan bak mandi, serta tidak menumpuk pakaian kotor terlalu lama dalam ruangan.

“Upaya ini sangat penting sehingga nyamuk Aedes Aegypti itu dapat diberantas,” terang Joni.

Joni juga menyebutkan nyamuk Aedes aegypti tersebut lebih suka bertelur di air bersih, sehingga penting bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.

BACA JUGA:Tingkatkan Mitgasi Bencana, BPBD Pasang 247 Rambu di 6 Kelurahan

“Satu ekor nyamuk bisa bertelur 200-300 butir. Jika tidak diatasi jumlahnya bisa meningkat dengan cepat,” jelasnya.

Meskipun umur nyamuk hanya berkisar antara 21 hari hingga 30 hari, ia mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan tidak mengabaikan langkah-langkah pencegahan.

“Kita harus tetap waspada, meskipun nyamuk akan mati sendiri dalam waktu sebulan tanpa pengendalian,” tutupnya.

Sementara untuk tindakan fogging hanya dapat dilakukan jika satu lingkungan terdapat 2 kasus DBD secara bersamaan, jika kurang dari jumlah tersebut maka dianjurkan untuk dilakukan pemberisahan lingkungan terlebih dahulu. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan