Januari – Maret 2025, 22 Kasus DBD di Mukomuko, Warga Diminta Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk

ANTRE: Warga menunggu pelayanan poliklinik di RSUD Mukomuko.-foto: firmansyah/koranrb.id-
Hamdan juga menyampaikan untuk awal tahun ini, kegiatan fogging atau pengasapan di lokasi ditemukan kasus DBD masih belum bisa dilaksanakan karena menunggu dana operasional dicairkan. Sebab dalam pelaksanaanya Dinkes membutuhkan anggaran untuk membeli bahan bakar minyak (BBM), dan operasional petugas yang melakukan fogging.
"Yang ada di dinas saat ini hanya racun dan peralatan untuk fogging, namun untuk BBM solar pencampur racun masih harus kita adakan, begitu juga kebutuhan petugas di lapangan. Maka dari itu untuk fogging kita tunda dulu dilaksanakan," ungkapnya.
Lanjut Hamdan, untuk upaya pencegahan selain fogging, Dinkes juga sudah meminta puskesmas melakukan pembagian bubuk abate yang berfungsi untuk membunuh jentik nyamuk.
Serta melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) di lokasi rumah warga yang dinyatakan positif DBD.
“Meskipun fogging belum jalan, untuk pembagian bubuk abate sudah kita lakukan, begitu juga dengan PE, sebagai bahan evaluasi kasus,” tuturnya.