BPBD Ingatkan Waspada Mandi Balimau di Sungai, Tak Wajib Bisa di Kamar Mandi

RAMAI: Warga yang melaksanakan mandi balimau di Sungai Air Manjunto tahun 2024 lalu--Foto: Dokumen.Koranrb.Id

MUKOMUKO,KORANRB.ID – Tradisi sebagian umat Islam di Kabupaten Mukomuko ketika memasuki bulan Ramadan mensucikan diri dengan mandi Balimau di sungai, jadi perhatian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). 

Mengingat saat ini curah hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Mukomuko, BPBD Kabupaten Mukomuko mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan jika mandi di Sungai.

Jangan sampai terlarut dalam euphoria bermain air sehingga lupa akan bahaya. ‘’Tak ada larangan pelaksaan mandi Balimau karena ini memang jadi tradisi memasuki bulan Ramadan bagi warga Mukomuko. Kami hanya mengingatkan tetap waspada karena curas hujan cukup tinggi, sehingga terjadi peningkatan debit air sungai secara tiba-tiba,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi, ST, MT. 

Sungai-sungai besar yang biasa digunakan masyarakat Mukomuko untuk prosesi mandi Balimau, Air Manjunto, Sungai Selagan, Sungai Teramang, Sungai Batang Muar, dan ada juga beberapa sungai kecil lainnya. 

Semua sungai tersebut berpotensi mengalami peningkatan debit air secara tiba-tiba, atau yang bisa dikenal dengan banjir bandang ketika terjadi hujan deras di hulu sungai.

BACA JUGA:Selama Ramadan Hiburan Malam Harus Tutup, Tak Terkecuali Warem di Liku 9

BACA JUGA:Safari Ramadan Pemkab Benteng Kunjungi 11 Masjid, Berikut Ini Jadwalnya

"Masyarakat harus bisa baca keadaan. Jika sedang mandi terjadi perubahan warna air, adanya ranting-ranting kayu dalam jumlah banyak yang dibawa air, kemudian arus bertambah deras, segaralah menjauhi Sungai. Itu tanda-tanda terjadi hujan di hulu yang bisa menyebabkan banjir bandang,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Sekretariat Daerah Kabupaten Mukomuko Amri Kurniadi, S.Ag membenarkan, tradisi masyarakat Mukomuko menjelang memasuki bulan puasa akan melakukan mandi Balimau. 

Sebenarnya ritual demikian tidak dilakukan masyarakat Mukomuko saja namun juga dilakukan di daerah lain. Dimana mandi Balimau ini akhirnya menjadi salah satu tradisi atau kebiasaan turun temurun masyarakat.

BACA JUGA:Infonya Pengusutan Perambahan Hutan jadi Kebun Sawit Sedang Berjalan

BACA JUGA:DPRD Bengkulu Utara Pastikan Turun Tangan untaskan Konflik Agraria

“Tidak orang Mukomuko saja, daerah lain juga ada yang melaksanakan mandi Balimau ini. Dimana setiap orang mandi menggunakan jeruk nipis sebagai sabun alaminya,” kata Amri.

Kabag Kesra yang juga ustad ini menyampaikan, bawasanya mandi Balimau tidak mesti harus dilakukan di tempat terbuka seperti di Sungai. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan