Awal Ramadan 2025! Muhammadiyah, NU dan Pemerintah Ada Kemungkinan Berbeda

Ramadan. Foto: Ilustrasi/ fran/ meta ai/ koranrb.id--
Dimana, perbedaan tersebut adalah hal yang biasa dalam penetapan awal bulan Hijriah di Indonesia.
BACA JUGA:Wow! Berikut 3 Momen Saturnus Selamatkan Planet di Tata Surya, Bagaimana Caranya?
BACA JUGA:Simbol Harapan Musim Dingin! Berikut 5 Sejarah Pohon Natal
Maka dari itulah, umat Islam diharapkan dapat menghormati keputusan masing-masing organisasi dalam menjalankan ibadah puasa.
Penentuan awal Ramadan berdasarkan posisi hilal di Indonesia, menurut pernyataan Thomas, hanya Aceh yang memenuhi kriteria MABIMS (Majelis Ulama Indonesia, Badan Hisab Rukyat, dan organisasi Islam lainnya) untuk melihat hilal pada awal Ramadan.
Di Banda Aceh, ketinggian hilal diperkirakan mencapai 4,5 derajat dengan elongasi 6,4 derajat, yang cukup untuk memenuhi kriteria.
Namun demikian, di wilayah lain seperti Surabaya, ketinggian hilal hanya 3,7 derajat dengan elongasi 5,8 derajat.
BACA JUGA:Mengapa Venus Disebut Sebagai Planet Kembaran Bumi? Berikut 3 Penjelasannya
BACA JUGA:Ditemukan di Jawa Barat! Berikut 5 Fakta Unik Ikan Wader Gua Buta
Sehingga kemungkinan rukyat di sana akan gagal.
Kementerian Agama akan mengadakan sidang isbat di Jakarta, yang melibatkan berbagai pihak, termasuk ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung.
Sidang tersebut bertujuan untuk mempertimbangkan data hisab dan laporan rukyatul hilal dari berbagai lokasi di Indonesia.
Apabila hilal tidak terlihat di sebagian besar wilayah, pemerintah kemungkinan akan menetapkan 1 Ramadan 1446 H pada Minggu, 2 Maret 2025, dengan metode istikmal, yang berarti bulan Syakban akan dianggap genap 30 hari.
BACA JUGA:Tidak Mempunyai Permukaan Padat! Berikut 4 Planet Berbentuk Gas di Tata Surya
BACA JUGA:Dijuluki Burung Mistletoe! Berikut 5 Fakta Unik Eufonia Leher Kuning