Babe Mukomuko dan BPR Belum Serah Laporan Deviden 2024
![](https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/upload/b235c4ca230d487cd2c4adf289e30b91.jpg)
SEPI: Pelayanaan di Kantor Cabang Bank Bengkulu Mukomuko.--FOTO: Firmansyah.Koranrb.Id
MUKOMUKO,KORANRB.ID – Hingga pertengahan Februari 2025, Bank Bengkulu dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mukomuko diketahui masih belum melaporkan deviden hasil usaha tahun 2024 ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko.
Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko belum mengetahui besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) berupa deviden dari lembaga keuangan yang mengelola saham keuangan daerah Kabupaten Mukomuko.
Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi dan SDA Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Mukomuko, Dory Andrio, SE mengatakan, awal tahun lalu harus sudah disampaikan. Namun hingga saat ini belum ada terkait laporan tersebut.
“Maka dari itu berapa keuntungan yang kita dapat belum diketahui. Padahal kewajiban tersebut mereka sudah tahu, karena setiap tahunnya harus dilaksanakan,” kata Dory.
BACA JUGA:Sidak Pasar, TPID Bengkulu Tengah Cek Harga Bahan Pokok Jelang Ramadan
BACA JUGA:Babe Gencarkan Sosialisasi ke Satuan TNI AD: Tindak Lanjut Kerja Sama Korem 041/Gamas
Daerah selaku pemegang saham telah menyurati 2 kali Bank Bengkulu Kantor Cabang Mukomuko yang mengelola anggaran dari APBD melalui pernyataan modal daerah. Begitu juga BPR agar dapat menyerahkan laporan deviden.
‘’Kalau Bank Bengkulu dan BPR sudah menyampaikan berapa deviden dari laba usaha tahun 2024, nanti akan disampaikan melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), tapi hingga saat ini belum ada,” ujarnya.
Menurut informasi kedua perbankan tersebut menurut Dory, Bank Bengkulu baru mau menyerahkan laporan deviden setelah dilakukan pegelaran RUPS di provinsi.
BACA JUGA:Aktifkan M-Banking Babe, Banyak Fitur Transaksi Aman
BACA JUGA:Bayar PBB Tidak Ribet di Mobile Banking Bank Bengkulu
Sedangkan BPR Mukomuko saat ini masih menunggu hasil audit dari kantor akuntan publik.
‘Laporan deviden ini akan disampaikan setelah proses audit selesai. Namun terkait kapan hingga saat ini kami masih belum tahu tanggal pastinya,” ucapnya.
Dory Andrio menjelaskan, untuk pernyataan modal daerah ke Bank Bengkulu berkisar sekitar Rp30 miliar lebih. Berdasarkan laporan, deviden yang didapatkan daerah dari Bank Bengkulu atas hasil usaha tahun 2023 sekitar Rp3 miliar.