Tata Kelola Sektor Pertanian Perlu Diperbaiki, Guna Topang PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi 2029
Pakar Ekonomi Universitas Dehasen (Unived), Dr. Anzori Tawakal, M.Si--RENO/RB
BACA JUGA:Perawatan Mobil Hybrid Toyota Tidak Repot, Kuncinya Servis Berkala
“Nah inikan anomali, siapa yang menikmatinya, ya lari ke 4 provinsi itu tadi, dan ini sebuah catatan yang harus dikaji,” ungkapnya.
Untuk itu tata kelola di sektor pertanian harus ditata dengan baik guna hasil sektor pertanian Bengkulu kembali menjadi potensi besar yang hasilnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi provinsi Bengkulu itu sendiri.
Kemudian ia berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) dapat merembukan hal tersebut kepada seluruh Pemerintah daerah di Bengkulu.
Kemudian juga melibatkan sektor lainnya termasuk didalamnya pihak kampus guna meramu kajian stategis demi mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional.
BACA JUGA:Keripik Tempe Kuasai Pasar Internasional
Sementara dari catatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) PDRB Provinsi Bengkulu triwulan IV 2024 tumbuh sebesar 4,55 persen secara Year-On-Year (y-o-y), hampir sama dengan triwulan sebelumnya sebesar 4,57% (yoy).
Lapangan Usaha (LU) yang menjadi penyumbang utama PDRB Provinsi Bengkulu triwulan IV 2024 yakini LU Pertanian, LU Perdagangan, dan LU Industri Pengolahan.
Peningkatan kinerja terkait peningkatan permintaan di tengah momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan libur sekolah, serta panen padi dan hortikultura.
Sementara peningkatan kinerja pada LU Pertanian juga ditopang oleh peningkatan harga kopi pada akhir 2024 kemarin. Sebaliknya LU Pertambangan dan LU Transportasi menunjukkan perlambatan.
BACA JUGA:OPPO Reno 13 Series Hadirkan Fitur Eksklusif
Sebelumnya Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, M.E menyebutkan butuh upaya luar biasa untuk mencapai target nasional sebesar 8 persen tersebut.
Dimana Provinsi Bengkulu sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2029 mendatang sebesar 7,4 persen saja di bawah target nasional yang menjadi target dari Presiden Prabowo Subianto.