Tangani Dampak Limbah, Warga Minta PT. SSL Siapkan Klinik Kesehatan
TRUK: Aktivitas truk pengangkut tandan buah segar (TBS) sawit di pabrik kelapa sawit PT. Seluma Sawit Lestari (SSL), Kabupaten Seluma.--zulkarnain/rb
BACA JUGA:Resep Pisang Goreng Keju Cokelat Super Praktis Dijamin Enaknya
Caranya dengan mengoptimalkan pengelolaan limbah serta penghijauan dan menaikkan kadar pH pada kolam agar bau dapat dinetralisir," sampai Widianto.
Diketahui bahwa empat desa penyangga dari Pabrik Crude Palm Oil (CPO) milik PT. SSL, yakni Desa Talang Sebaris, Desa Sukamaju, Desa Talang Benuang dan Desa Taba Lubuk Puding.
Empat desa ini sepakat akan terus mengejar tuntutan mereka hingga ada titik terang oleh manajemen PT. SSL terkait kepedulian terhadap desa penyangga.
"Sudah kita diskusikan bersama desa penyangga lainnya, kami sepakat memberikan perusahaan waktu hingga 2 minggu kedepan,"sampai Kades Talang Sebaris, Fikri Ardianto.
BACA JUGA:Tunggu Kebijakan Terbaru, Disperindagkop Minta Masyarakat Beli LPG di Pangkalan
Di saat musyawarah bersama, memang sempat diminta bahwa perusahaan harus segera merealisasikan tuntutan warga, jika memang sudah ada progress maka diharapkan agar perusahaan berkoordinasi dengan desa penyangga.
Namun jika nantinya tidak ada tindaklanjut dari perusahaan, artinya musyawarah yang telah dilakukan tidak dihargai.
Dan untuk selanjutnya jika memang ingin ada unjuk rasa besar besaran, Kades mengembalikannya sepenuhnya kepada masyarakat, yang pastinya pemerintah desa tentu akan siap mendampingi masyarakat, terutama yang merasa dirugikan atas adanya polusi dari limbah PT. SSL.
"Jika nantinya setelah lewat waktu ternyata tidak ada realisasi atau ingkar janji, kami kembalikan kepada masyarakat jika ingin bertindak, yang pastinya kami selaku yang dituakan siap mengawal," imbuh Kades Talang Sebaris.
BACA JUGA:Dampak Refocusing, Rp 9,8 Miliar DAK di Dinas Perikanan Seluma Dihapus
Saat ini sejumlah masyarakat Desa Talang Sebaris beserta desa penyangga lainnya mengaku mengeluhkan bau limbah dari PT SSL. Pencemaran ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga diduga membahayakan kesehatan warga setempat.
Keluhan warga telah berlangsung selama lebih dari satu bulan. Namun, dalam tiga minggu terakhir, intensitas bau semakin meningkat hingga menyebabkan ketidak nyamanan yang serius.