Tangani Dampak Limbah, Warga Minta PT. SSL Siapkan Klinik Kesehatan

TRUK: Aktivitas truk pengangkut tandan buah segar (TBS) sawit di pabrik kelapa sawit PT. Seluma Sawit Lestari (SSL), Kabupaten Seluma.--zulkarnain/rb

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Jalan dan Jembatan Rp1,1 Miliar, Zico: Tidak Ada Impunitas Bagi yang Bersalah

"Memang rata rata batuk dan flu hampir merata mas, kebanyakan di Dusun I yang dekat dengan perusahaan.

Kami harap dari perusahaan ada itikad baik jika peduli dengan masyarakat desa penyangga,"singkat Fenti.

Menanggapi tuntutan masyarakat desa penyangga, manajemen PT. Seluma Sawit Lestari (SSL) Seluma mengaku akan beritikad baik dalam menyelesaikan perkara limbah, termasuk berusaha memenuhi tuntutan warga.

Namun untuk waktunya masih belum dapat dipastikan kapan, lantaran masih menunggu proses koordinasi kepada pimpinan manajemen perusahaan.

BACA JUGA:Pernah Bertugas di Bengkulu, Ini Profil Hakim Agung Prof. Yanto, Dikenal Jago Dalang dan Membuat Lagu

Manajer PT. SSL, Widianto mengaku bahwa memenuhi tuntuan masyarakat memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena ada tahapan yang harus dilalui oleh manajemen.

Dalam waktu dekat, mereka akan melaporkan berita acara kepada pimpinan manajemen perusahaan, sehingga keluhan dan keinginan masyarakat desa penyangga dapat segera direalisasikan.

"Yang pastinya tidak bisa langsung kita penuhi, karena kita punya pimpinan sehingga akan disampaikan terlebih dahulu, namun pastinya kita upayakan," sampai Widianto.

Terkait limbah, diakuinya saat ini perusahaan memang telah melakukan serangkaian upaya, salah satunya yakni penghijauan di sekitar area kolam sehingga nantinya aroma tidak sedap akan diminimalisir.

BACA JUGA:Ini Dia Resep Bola-bola Ubi Goreng, Cuma Membutuhkan 4 Bahan aja

Selain itu dalam waktu dekat akan meningkatkan pH pada kolam agar bakteri pengurai limbah dapat bekerja dengan maksimal, sehingga bau busuk yang terdapat di kolam dapat diminimalisir.

Kemudian terkait adanya polusi asap yang dikeluhkan warga, Widianto mengaku akan menindaklanjuti ke pimpinan mereka untuk ditinjau kembali mengenai standarisasi cerobong asap.

Apabila memang layak ditambahkan ketinggian cerobong asapnya, maka akan segera dilakukan sehingga tidak ada yang dirugikan atas asap yang ditimbulkan dari aktifitas pabrik.

"Semua permintaan masyarakat sudah kita catat dan akan disampaikan kepada pimpinan, tentunya kedepan akan kita minimalisir bahkan bila perlu limbah dan asap tidak sampai kepada desa penyangga. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan