Tangani Dampak Limbah, Warga Minta PT. SSL Siapkan Klinik Kesehatan
![](https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/upload/74e2208fafb2badbafb8ebeb80cedb04.jpg)
TRUK: Aktivitas truk pengangkut tandan buah segar (TBS) sawit di pabrik kelapa sawit PT. Seluma Sawit Lestari (SSL), Kabupaten Seluma.--zulkarnain/rb
SELUMA, KORANRB.ID - Sejumlah warga desa penyangga pabrik PT. Seluma Sawit Lestari (SSL) Seluma mengeluhkan sejumlah dampak dari limbah, salah satunya dari sektor kesehatan.
Maka dari itu, warga Desa Talang Sebaris Kecamatan Air Periukan, Siti Aminah meminta agar perusahaan dapat mendirikan klinik kesehatan.
Harapannya warga sekitar pabrik dapat lebih mudah mendapatkan fasilitas kesehatan (Faskes) jika ingin melakukan pengobatan.
Karena menurutnya pasca pabrik beroperasi, beberapa warga kerap menghirup asap ataupun bau dari asap dan limbah pabrik.
BACA JUGA:781 Peserta Tes PPPK Dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat, BKPSDM Bengkulu Utara Beberkan Penyebabnya
Tentu jika terus menerus dihirup, akan menimbulkan dampak berupa infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Sedangkan faskes terdekat seperti Puskesmas dirasa cukup jauh dari desa mereka.
Menurutnya, permintaan ini wajar saja dilakukan lantaran sejumlah perusahaan lainnya juga ada yang menggelontorkan bantuan untuk mendirikan klinik kesehatan.
Sehingga baik karyawan perusahaan maupun warga sekitar bisa mendapatkan pengobatan dan penanganan medis dengan cepat.
BACA JUGA:Anggaran Jamkesda di Dinas Kesehatan Rejang Lebong Tahun Anggaran 2021 Dilidik Jaksa
"Tidak banyak permintaan kami, karena dampak adanya perusahaan saat ini mulai dirasakan, ada yang batuk dan flu.
Jadi apa salahnya jika perusahaan tergerak untuk mendirikan klinik demi kenyamanan bersama, karena sejauh ini kontribusi dari perusahaan juga cukup minim di desa kami," sampai Siti Aminah.
Sementara itu kader posyandu setempat, Fenti membenarkan bahwa saat ini banyak menerima keluhan warga yang mengidap batuk dan flu, terutama saat dalam kurun waktu 1 tahun terakhir.
Fenti menyambut baik apabila ada itikad dari perusahaan untuk membantu mendirikan klinik, karena selain membantu masyarakat, ini juga merupakan bentuk kompensasi dari perusahaan yang mengeluarkan dampak bagi masyarakat desa penyangga.