Bukan Karena Manis! Berikut 2 Fakta Semut Mengigit Manusia

Semut. Foto: Ilustrasi/ fran/ ai creator/ koranrb.id--

Dikutip dari laman klinik Cleveland, semut memiliki sifat defensif yang kuat, terutama pada saat merasa terancam atau ketika wilayah teritorial mereka terganggu. 

Gigitan semut bisa bervariasi dalam tingkat rasa sakit dan reaksi, tergantung pada jenis semut dan sensitivitas individu terhadap racun yang dihasilkan.

BACA JUGA:Serangga Invasif! Berikut 5 Fakta Lalat Lentera Tutul

BACA JUGA:Makanan Tergantung Musim! Berikut 6 Fakta Unik Sable, Mamalia Kecil yang Hidup di Permukaan Tanah

Selain itu, semut juga memiliki sistem komunikasi yang sangat efektif, salah satunya melalui feromon. 

Pada saat semut menemukan sumber makanan, maka akan meninggalkan jejak feromon yang membantu semut lain dalam koloni untuk menemukan jalan menuju makanan tersebut. 

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa semut sering terlihat bergerombol saat menemukan makanan.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa meskipun semut dapat menggigit, tidak semua jenis semut bersifat agresif. 

BACA JUGA:Pura-pura Terluka! Berikut 5 Fakta Unik Crimson Chat, Pemakan Serangga dan Nektar

BACA JUGA:Mamalia Herbivora! Berikut 5 Fakta Unik Dugong, Bisa Hidup Puluhan Tahun

Terdapat beberapa jenis semut lebih cenderung menghindari konfrontasi, sementara yang lain, seperti semut api, lebih defensif dan dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius pada beberapa orang.

Apabila seseorang mengalami gigitan semut, maka penting untuk membersihkan area yang terkena dan memantau gejala yang muncul. 

Jika ada reaksi alergi yang parah, seperti kesulitan bernapas atau pembengkakan yang signifikan, segeralah cari bantuan medis.

2. Gejala dari Gigitan Semut

BACA JUGA:Bisa Bertelur Tanpa Kawin! Berikut 7 Fakta Unik Serangga Tongkat

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan