Bila Tidak Ada Itikad Baik PT SSL, Warga Desa Penyangga Demo Besar-Besaran

Pabrik PT SSL tampak dari depan.--zulkarnain wijaya/rb

Bau limbah mulai tercium dengan sangat kuat pada malam hari. Bahkan, dampaknya tidak hanya dirasakan melalui udara, tetapi juga menempel pada pakaian yang dijemur di luar rumah.

Fikri juga menantang apabila ada pihak yang meragukan fakta ini, silahkan untuk mendatangi desa mereka menjelang maghrib hingga malam hari.

BACA JUGA:Tingkatkan Minat Masuk Madrasah, Kantor Kemenag Minta Sekolah Persiapkan Acara Pisah Sambut

BACA JUGA:Lebih 60 Hektare Sawah di Bengkulu Utara Alih Fungsi, Jumlah Pupuk Subsidi Berkurang

Bahkan, saat ini sudah ada korban yakni bayi asal Desa Talang Sebaris Kecamatan Air Periukan Seluma yang meninggal akibat penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), diduga ini masih berkaitan erat dengan dampak limbah dan polusi udara akibat adanya aktifitas dari pabrik milik PT SSL. 

Berdasarkan diagnosa awal ke faskes terdekat, diketahui bahwa almarhum sempat mengidap ISPA sebelum akhirnya meninggal dunia. Rumah duka berada di Dusun I yang merupakan dusun terdekat dengan pabrik PT SSL.

“Jika ada pihak yang meragukan keluhan dan fakta ini, silakan datang ke desa kami. Bau limbahnya sangat menyengat dan mengganggu kenyamanan warga yang hendak beristirahat.

Kami berharap pihak perusahaan segera bertanggung jawab dan menindaklanjuti keluhan warga. Jangan dibiarkan terus berlarut larut,"harap Kades.

Menanggapi keluhan warga, pada Jumat 31 Januari 2025 lalu DPRD Seluma telah menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan mengundang manajemen PT SSL dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), namun perusahaan tidak hadir.

Komisi II cukup menyayangkan tidak hadirnya pihak perusahaan, padahal seluruh anggota Komisi II dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Seluma, Sudarman sudah hadir.

"Jadi RDPnya terpaksa dibatalkan karena perusahaan PT SSL tidak hadir, niat kita bukan karena ada tujuan lain lain. 

Pada intinya kami hanya ingin mengklarifikasi terkait informasi yang telah diterima oleh Komisi II.

Jika memang ada persoalan maka kami akan membantu mencarikan jalan keluarnya, sehingga masyarakat dapat hidup dengan nyaman dan perusahaan dapat kembali melanjutkan perusahaannya,"sampai Ketua Komisi II DPRD Seluma, Sudi Hermanto, ST.

Rencananya pekan ini Komisi II akan kembali melakukan pembahasan dilingkup internal terkait semua laporan yang telah diterima untuk tindaklanjut kedepannya, apakah akan tetap memanggil PT SSL ataukah langsung mengundang pemerintah desa penyangga dan warga yang mengeluhkan adanya aktifitas perusahaan.

"Akan kita bahas lagi terkait perusahaan yang tidak hadir, yang pastinya kita juga akan mengagendakan pemanggilan pemerintah desa dan masyarakat yang merasa dirugikan oleh perusahaan,"pungkas Sudi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan