Kemenag Rejang Lebong Tunggu Juknis Kegiatan Selama Ramadan

KORANRB.ID - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Rejang Lebong tengah menunggu petunjuk teknis (Juknis) dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) terkait pelaksanaan kegiatan siswa madrasah selama Ramadan tahun ini.

Juknis tersebut diharapkan dapat menjadi pedoman bagi madrasah dalam mengatur berbagai aktivitas keagamaan yang efektif dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kepala Kemenag Rejang Lebong, H. Lukman SAg, MH, menyampaikan pihaknya belum dapat mengeluarkan kebijakan resmi terkait kegiatan Ramadan sebelum adanya Juknis dari pusat. 

"Kami masih menunggu petunjuk teknis resmi dari Kemenag RI. Juknis ini penting sebagai acuan untuk memastikan kegiatan berjalan tertib dan sesuai dengan tujuan pendidikan keagamaan di madrasah," ujar Lukman, Sabtu, 1 Februari 2025.

BACA JUGA:Tetap Lanjut, 10 Desa di Lebong Mendaftar MT2 Tahun ini

BACA JUGA: Dinkes Anggarkan Rp700 Juta untuk 2 Unit Ambulans

Biasanya, kegiatan siswa madrasah selama Ramadan mencakup pesantren kilat, tadarus Al-Qur’an, ceramah agama, bakti sosial hingga pelaksanaan salat berjamaah.

Namun, untuk tahun ini, Kemenag Rejang Lebong ingin memastikan bahwa seluruh aktivitas tersebut terlaksana dengan optimal dan tetap memperhatikan aspek kesehatan serta keamanan siswa.

"Saat ini madrasah telah siap, tinggal menunggu juknis saja untuk disampaikan oleh kami," ungkap Lukman.

Lebih lanjut, Lukman mengimbau kepada seluruh kepala madrasah di Rejang Lebong untuk bersiap-siap menyusun rencana kegiatan sambil menunggu arahan resmi.

BACA JUGA:Ganti Rugi Lahan Pengalihan Jalan Nasional, Mandek: Perluasan Bandara Mukomuko

BACA JUGA:Harga Jual Kopi Terus Meroket, Petani Makin Sumringah

"Kami harap setiap madrasah dapat mempersiapkan diri, baik dari sisi kurikulum maupun teknis pelaksanaan, agar begitu Juknis diterbitkan, program bisa segera dijalankan," tambah Lukman.

Dengan adanya Juknis ini, diharapkan kegiatan Ramadhan di madrasah dapat berlangsung lebih terstruktur, membangun karakter religius siswa, serta meningkatkan pemahaman mereka tentang nilai-nilai keislaman yang sejati.