Petani Padi di Lubuk Pinang Berharap Bantuan Alsintan
MASA TANAM: Petani turun tanam padi di sawah masih dengan cara tradisional--FOTO: Firmansyah.Koranrb.Id
MUKOMUKO,KORANRB.ID – Petani padi di Kecamatan Lubuk Pinang dipreidiksikan akan melaksanakan turun tanam, di akhir Februari 2025 mendatang.
Petani yang memiliki lahan sawah di Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kiri itu, akan melaksanakan musim tanam (MT) 1 tahun 2025 ini masih semi modern.
Dengan luasan lahan yang mencapai 1000 hektare, petani di DI Manjuto Kiri hanya menggunakan traktor untuk proses membajak sawah.
Sedangkan proses penyemaian, penanaman dan perawatan tanaman padi masih dilakukan secara manual, menggunakan tenaga manusia.
“Untuk lahan cukup luas di persawahan DI Manjunto kiri ini. Hanya saja istem pertanian belum 100 persen mekanik. Sehingga untuk proses penanaman memakan waktu persiapan hingga kurang lebih 2 bulan,” kata Koordinator Penyuluh (Korluh) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lubuk Pinang, Trisno Putra, SP.
BACA JUGA: Replanting Perkebunan Masyarakat Akan Hasilkan 18.468 Ton TBS Kelapa Sawit
BACA JUGA:Hasil Audit Inspketorat Penggunaan DD Resahkan 148 Pemdes: APH Diminta Masuk
Jika dari proses persiapan tanaman hingga tanaman menggunakan sistem mekanik, diyakini tidak akan memakan waktu begitu lama.
Maka dari itu tidak sedikit kelompok tani di Lubuk Pinang berharap adanya bantuan Alsintan Rice Transplanter selain bantuan tractor dari pemerintah.
Sehingga ketika sawah usai dibajak, penanaman juga bisa dilakukan dengan Alsintan tidak lagi harus ditanam manual satu persatu.
“Kalau tractor, petani kita selain bantuan ada juga yang punya pribadi. Tapi kalau Alsintan Rice Transplanter dan Alsintan Combine untuk pemanenan memang belum ada dimiliki petani, harganya cukup tinggi,” beber Trisno.
Trisno juga menyampaikan, untuk luas persawahan DI Manjuto Kiri di kecamatan Lubuk Pinang ini lebih luas dibandingkan dengan DI Manjuto Kanan.
Areal sawah DI Manjuto Kanan seluas 800 hektare, sedangkan DI Manjuto Kiri seluas 1000 hektare lebih yang masih menjadi lahan persawahan produktif.
Sedangkan untuk varietas benih padi yang ditanam petani masih cukup beragam. Mulai dari padi varietas ciherang, AGT, inpari, makongga dan lainnya.