Komisi I DPRD Sebut Kantor Bapenda Bengkulu Selatan Belum Layak, Ini Alasannya
![](https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/upload/1914f8191a8fa5e2b04a6162e207e45a.jpg)
Komisi I DPRD Bengkulu Selatan menilai kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bengkulu Selatan belum layak.--Rio Agustian
KORANRB.ID – Komisi I DPRD Bengkulu Selatan menilai kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bengkulu Selatan belum layak.
Hal dikarenakan fasilitas kantor belum memadai sedangkan Bapenda merupakan OPD yang langsung bersentuhan dengan masyarakat saat melakukan pelayanan.
Ada beberapa keluhan yang diterima Komisi I diantaranya jumlah pegawai ASN di kantor Bapenda yang sedikit, tidak sebanding dengan beban dan tanggungjawab tugas yang harus dilaksanakan.
Kemudian fasilitas pendukung, seperti jaringan internet yang belum tersedia, peralatan server pencetak SPPT pajak hanya tersedia satu unit, dan juga ukuran ruangan kantor yang masih seadanya.
BACA JUGA:Hari Ini Terakhir, 8 Peserta PPPK Bengkulu Tengah Tahap I Belum Pemberkasan
BACA JUGA:Hindari Kecurangan Alat Ukur, Ratusan Ram Sawit Akan Ditera Ulang
Anggota Komisi I DPRD Bengkulu Selantan H.Darmin mengatakan, pihaknya banyak mendapat laporan soal pelayanan OPD Bapenda Bengkulu Selantan.
Pelayanan di OPD baru tersebut belum maksimal dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kekurangan fasilitas pendukung dan jumlah pegawai yang tidak memadai.
Setelah bertemu langsung dengan pihak Bapenda dan mendengar langsung penjelasan Bapenda Bengkulu Selatan, Komisi I DPRD Bengkulu Selatan tetap berharap kinerja Bapenda dapat lebih baik lagi.
Dengan demikian pendapatan daerah terus meningkat. Keuangan daerah pun akan lebih stabil, tidak lagi terlalu bergantung dari dana pemerintah pusat.
“Kita sudah melihat langsung dan memang banyak kekurangan kantor Bapenda bisa dikatakan tidak layak, ini menjadi bahan kita hearing dengan bupati,” kata Darmin.
BACA JUGA:111 Pejabat Rejang Lebong Belum Lapor LHKPN 2025
BACA JUGA:Jadi Korban KDRT, Bidan Muda Datangi DPRD Seluma, Ini Harapannya
Tentu saja dengan fasilitas yang tak memadai itu bisa berimbas pada lambannya penarikan retribusi, apalagi dari catatan Bapenda tercatat ada 16 sumber PAD yang wajib membayar retribusi baik sektor pajak maupun retribusi.