Tak Ada Kepastian PUPR, Koptan Panarik Perbaiki Sendiri Irigasi Jebol

TANAM: Passcarigasi jebol, saat ini petani di Kecamatan Penarik Mukomuko mulai mempersiapkan MT1.--FOTO: Firmansyah.Koranrb.Id

MUKOMUKO,KORANRB.ID – Tak kunjung ada kepastian akan dilakukan perbaikan irigasi yang jebol di Kecamatan Air Dikit, membuat petani di Kecamatan Penarik tak bisa melakukan musim tanam pertama (MT1) di awal tahun 2025. 

Mendapati kenyataan demikian, kelompok tani (Koptan) Tani Maju Makmur Kecamatan Penarik berinisitif melakukan perbaikan sendiri secara swadaya. 

Hal ini dbenarkan Ketua kelompok tani Maju Makmur Sudianto. Untuk laporan terkait kerusakan irigasi sudah disampaikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, baik dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) dan juga Dinas Pertanian (Distan). 

BACA JUGA:Arie Ingatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

BACA JUGA:Finalisasi Perayaan HUT Mukomuko ke 21 Tunggu Kepastian Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati

Dari laporan tersebut tak kunjung ada perbaikan yang dilakukan.

“Inisiatif memperbaiki secara swadaya kami lakukan agar sawah kami bisa dialiri air. Namun perbaikan ini kami lakukan secara sederhana,” kata Sudianto.

Sudianto mengatakan, untuk menambal irigasi yang jebol akibat banjir, agar air bisa masuk kembali ke irigasi pintu air Penarik, warga mengumpulkan material kayu, karung isi pasir, dan batu-batu besar.

Perbaikan dilakukan secara bergotongroyong. Meskipun tidak maksimal saat ini, Irigasi Air Dikit Kecil sudah kembali dialiri air.

“Tambalan jebol ini secara sederhana, harapan kami di tahun ini dapat dilakukan secara permanen oleh Pemkab Mukomuko. Jika tidak, bila Kembali terjadi banjir maka tambalan penahan akan jebol kembali,” sampainya.

Lanjut Sudianto, karena irigasi yang menjadi sumber air di wilayah Kecamatan Penarik sudah diperbaiki, saat ini sebagian petani sudah mulai mempersiapkan petak sawahnya untuk ditanami. 

Setelah itu juga sudah ada petani yang mulai menebar benih, sebelum ditanam ke petak tanam. 

Meskipun ada kekhawatiran irigasi jebol kembali, namun MT1 masih tetap dilakukan untuk memenuhi kebutuhan beras di awal tahun ini.

"Kami harus tetap turun sawah meskipun irigasi belum dilakukan perbaikan permanen. Kebutuhan beras yang digunakan saat ini hasil MT2 tahun lalu akan menipis jika tidak dilaksanakan MT1. Sebagian besar hasil padi yang didapat kelompok untuk memenuhi kebutuhan sendiri,” bebernya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan