Perkuat Hilirisasi Minyak Atsiri, Kemenperin Kembangkan Pusat Flavor dan Fragrance Bali

KEMBANGKAN: Kemenperin membangun Pusat Flavor dan Fragrance (PFF) di Denpasar, Bali. IST/RB--

KORANRB.ID - Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus mendorong hilirisasi produk minyak atsiri agar dapat memberikan kontribusi signfikan terhadap perekonomian nasional. 

Salah satu langkah strategis yang dijalankan oleh Kemenperin adalah membangun Pusat Flavor dan Fragrance (PFF) di Denpasar, Bali.

“Pembangunan PFF Bali ini berperan penting sebagai pusat inovasi, produksi, dan inkubasi bisnis produk berbasis minyak atsiri,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, Jumat, 24 Januari 2025.

Menurut Dirjen Industri Agro, minyak atsiri memiliki peran strategis dalam berbagai industri, seperti penggunaannya pada produk flavor, fragrance, dan wellness.

BACA JUGA:Dampak Proyek BPJN, Jalan Nasional Rusak

BACA JUGA:Honorer Siluman Lolos PPPK, Kejari Seluma Lakukan Pulbaket  

“Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia sebagai salah satu penghasil minyak atsiri terbesar di dunia, kami bertekad untuk mendorong hilirisasi komoditas ini demi meningkatkan nilai tambah dan daya saing di pasar internasional,” ujarnya.

Putu optimistis, fasilitas PFF Bali akan memberikan manfaat langsung bagi petani, pelaku usaha kecil dan menengah, startup entrepreneur, hingga pengembang produk.

“Selain itu, PFF Bali juga berperan sebagai sarana kolaborasi lintas sektor, baik di tingkat lokal maupun internasional,” ungkapnya.

BACA JUGA:Kluivert Tunjuk Gerald Vanenburg: Asisten dan Pelatih Kepala Timnas U23

BACA JUGA:The Daddies Tutup Karir Hebat di Istora Senayan

Putu menambahkan, Bali dipilih sebagai lokasi strategis PFF karena potensi pariwisata yang sangat besar, khususnya di sektor spa dan wellness. 

Menurut data Asosiasi Spa Indonesia (ASPI), terdapat lebih dari 4.000 pelaku usaha spa di Bali yang sangat bergantung pada produk aromaterapi berbasis minyak atsiri.

“Dengan adanya PFF Bali, pelaku usaha di sektor ini diharapkan dapat mengakses produk-produk berkualitas tinggi yang mendukung daya saing industri pariwisata di Bali,” imbuhnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan