Ada Insentif Pajak, Saat yang Tepat Beli Mobil Hybrid Toyota

Salah satu mobil hybrid Toyota, All New C-HR Hybrid.-foto: toyota.astra.co.id/koranrb.id-

KORANRB.ID - Pemerintah Republik Indonesia baru saja merilis insentif pajak bagi kendaraan ramah lingkungan seperti mobil hybrid (Hybrid Electric Vehicle/HEV) dan mobil listrik (Battery Electric Vehicle/BEV).

Mobil hybrid diberikan diskon PPnBM sebesar 3% sehingga harganya lebih terjangkau masyarakat. Momen jelang libur Hari Raya idul Fitri mendatang memberikan peluang meningkatkan penjualan, sehingga diharapkan ada stimulus yang lebih besar lagi mengingat keandalan HEV dalam menekan emisi dan paling relevan saat ini.

Selain itu, pemerintah turut memberikan PPnBM ringan hanya 3% untuk kendaraan dengan kapasitas mesin kecil dan emisi rendah seperti Low Cost Green Car (LCGC) seperti All New Agya, cocok untuk keluarga kecil atau entry buyer yang ingin mudik Lebaran.

Mobil listrik Toyota bZ4X mendapatkan keuntungan paling besar dari perubahan skema pajak ini. Dengan semakin lengkapnya fasilitas charging spot gratis yang disediakan oleh Toyota, baik di jaringan dealer resmi ataupun tempat publik lainnya seperti mal dan rest area jalan tol, pelanggan tidak perlu bingung urusan isi ulang baterainya.

Hybrid EV Toyota merupakan opsi terbaik saat ini. Range anxiety adalah rasa khawatir yang muncul akibat daya baterai sudah mau habis sementara pelanggan belum menemukan charging spot karena belum tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.

BACA JUGA:36 Desa Tidak Bayar PBB, Pemkab Bengkulu Utara Tetap Kucurkan DBH

BACA JUGA:Tidak Ada Bekas Kekerasan, Ketua RT Diduga Meninggal Akibat Serangan Jantung

Toyota Hybrid System (THS) memastikan mesin bensin akan langsung mengisi ulang baterai hybrid saat berada di level tertentu sehingga tidak membutuhkan charging spot. Anda dapat bepergian hingga ke pelosok wilayah tanpa perlu khawatir tidak ada daya pada baterai penggerak motor listrik.

EV Mode dapat memberikan pengalaman unik mengemudi mobil listrik yang nol emisi, senyap, dan tanpa BBM. Bermodalkan baterai dengan kapasitas tinggi dan pengisian cepat, membuat mode EV dapat bekerja lebih lama.

Sepanjang kapasitas baterai hybrid masih memadai, sistem akan memaksimalkan operasional motor listrik, khususnya ketika dalam kondisi stop and go di jalan perkotaan. Sehingga tidak hanya hemat bensin, namun zero emission karena praktis hanya motor listrik yang bekerja.

Mesin bensin baru akan bekerja saat mobil membutuhkan tenaga lebih kuat atau kapasitas baterai berada di titik pengisian. Mesin bensin dan motor listrik bahu-membahu menyalurkan tenaga sehemat mungkin tapi tetap optimal ketika mobil membutuhkan tenaga penuh, seperti saat menyalip atau di tanjakan.

BACA JUGA:Tidak Bisa Berangkat, 17 CJH Ajukan Pengganti ke Ahli Waris

BACA JUGA: Penggunaan APBD 2025 Mukomuko Menunggu Penomoran Pemprov Bengkulu

Mesin bensin dan motor listrik kembali berkolaborasi ketika cruising di jalan tol. Daya berlebih dari motor listrik akan disalurkan untuk mengisi baterai. Fitur Energy Regenerative Brake System mengubah tenaga kinetik saat pengereman menjadi energi listrik untuk mengisi daya baterai lewat motor listrik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan