131 Kasus HIV, Dinkes Kota Bengkulu Maksimalkan Pemeriksaan Kesehatan

SKRINING: Petugas Dinkes Kota Bengkulu saat melakukan skrining kepada warga binaan di Rutan Kelas IIB Bengkulu beberapa waktu lalu.--RENO/RB

BENGKULU, KORANRB.ID – Deteksi penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu maksimalkan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat.

Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Tabrani, S.KM, M.Si menuturkan pemerikasaan kesehatan bagi masyarakat merupakan langkah yang dilakukan untuk mendeteksi penyebaran HIV di Kota Bengkulu.

“Pada 2025 ini untuk menekan angka HIV di Kota Bengkulu ada berbagai upaya yang akan dilakukan, dan paling utama itu pemerikasaan kesehatan,” ungkapnya.

Joni menyebutkan dari catatan Dinkes Kota Bengkulu yang diperoleh dari sejumlah Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang ada jumlah pengidap HIV sepanjang 2024 sebanyak 131 orang.

BACA JUGA:Pertahankan Bengkulu Selatan Jadi Kabupaten Layak Anak

Ia mengukapkan bahwa jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan digencarkannya pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat, sebab dalam perjalannya angka tersebut diketahui setelah melakukan pemeriksaan di Faskes.

“Jadi jumlah pengidap HIV di Kota Bengkulu angka terbilang cukup tinggi, untuk itu melakukan berbagai upaya,” ucapnya.

Untuk itu pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat perlu dimaksimalkan agar pengidap HIV di Kota Bengkulu secara keseluruhan dapat di ketahui.

Selain memaksimalkan pemeriksaan kesehatan, Joni menyebutkan akan terus melakukan sosialisasi terkait pemahaman dan edukasi terkait bahayanya penyakit HIV melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Pukesmas) yang ada di Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Petugas BPOM Gadungan Bikin Resah, Tanyakan Perizinan Sejumlah UMKM

Kemudian upaya skrining juga akan terus dilakukan, terutama di lembaga permasyarakatan agar dapat menghindari para warga binaan dari penyakit berbahaya tersebut.

“Sosialiasi dan edukasi terkait bahayanya HIV juga sangat berperan penting, dimana peran Pukesmas yang ada di Kota Bengkulu dapat memberikan itu,” ujarnya.

Joni juga menyampaikan agar masyarakat menjauhi perbuatan yang merugikan diri sendiri, seperti gaya hidup yang bertentangan dengan norma-norma yang ada di masyarakat agar terhindar dari prilaku yang menyimpang tersebut.

“Jika masyarakat agamanya baik, dan lingkungan baik maka untuk perilaku selingkuh, menggunakan jasa wanita tuna susila dan sebagainya berkurang,” terang Joni.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan