Balita Pengidap Terbanyak Penyakit Diare

Reporter: RENO DWI PRANOTO |

Editor: Ade Haryanto |

Minggu , 19 Jan 2025 - 23:29

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu Ruslian, S.KM, M.Si.--RENO/RB

BENGKULU, KORANRB.ID – Melonjak tajam hingga 14.137 kasus, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat, diare menjadi penyakit dengan jumlah penderita terbanyak dalam 2024.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu Ruslian, S.KM, M.Si menjelaskan, data rekapitulasi laporan penyakit diare pada 2024, jumlah 14.137 kasus tersebut merupakan total keseluruhan pengidap dari seluruh daerah di Provinsi Bengkulu.

“Diare paling banyak,” katanya

Rinciannya, Kota Bengkulu dengan jumlah pengidap terbanyak dengan jumlah 4.157 orang.

Dimana 2.512 pengidap merupakan balita.

Kemudian anak umur di atas 5 tahun sebanyak 1.645 penderita.

Disusul Kabupaten Rejang Lebong dengan jumlah keseluruhan pengidap sebanyak 2.000 orang dengan jumlah balita pengidap diare sebanyak 1.027 orang dan anak umur di atas 5 tahun sebanyak 973 orang.

Selanjutnya Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 1.448 pengidap dengan jumlah balita yang terpapar Diare sebanyak 405 pengidap.

Sedangkan anak usia di atas 5 tahun sebanyak 1.043 orang.

Selanjutnya Kabupaten Kepahiang dengan jumlah pengidap sebanyak 1.196 orang.

Rinciannya balita 818 orang dan 378 orang di atas 5 tahun.

Kemudian Kabupaten Bengkulu Tengah dengan jumlah kasus 1.176 orang.

balita pengidap terbanyak penyakit diare                            bengkulu, koranrb.id – melonjak tajam hingga 14.137 kasus, dinas kesehatan (dinkes) provinsi bengkulu mencatat, diare menjadi penyakit dengan jumlah penderita terbanyak dalam 2024. 
kepala bidang (kabid) pencegahan dan pengendalian penyakit (p2p) dinkes provinsi bengkulu ruslian, s.km, m.si menjelaskan, data rekapitulasi laporan penyakit diare pada 2024, jumlah 14.137 kasus tersebut merupakan total keseluruhan pengidap dari seluruh daerah di provinsi bengkulu.
“diare paling banyak,” katanya
rinciannya, kota bengkulu dengan jumlah pengidap terbanyak dengan jumlah 4.157 orang.
dimana 2.512 pengidap merupakan balita.
baca juga:jalan sekunyit belum diperbaiki, pemkab bengkulu selatan tunggu bantuan dari bpjn
kemudian anak umur di atas 5 tahun sebanyak 1.645 penderita.
disusul kabupaten rejang lebong dengan jumlah keseluruhan pengidap sebanyak 2.000 orang dengan jumlah balita pengidap diare sebanyak 1.027 orang dan anak umur di atas 5 tahun sebanyak 973 orang.
selanjutnya kabupaten bengkulu utara sebanyak 1.448 pengidap dengan jumlah balita yang terpapar diare sebanyak 405 pengidap.
sedangkan anak usia di atas 5 tahun sebanyak 1.043 orang. 
baca juga:perintah mendagri diabaikan, gugatan tapal batas di mk belum dicabut 
selanjutnya kabupaten kepahiang dengan jumlah pengidap sebanyak 1.196 orang.
rinciannya balita 818 orang dan 378 orang di atas 5 tahun.
kemudian kabupaten bengkulu tengah dengan jumlah kasus 1.176 orang.
rinciannya balita 581 orang dan anak umur di atas 5 tahun sebanyak 595 orang.
baca juga:33 kebakaran terjadi di rejang lebong sepanjang 2024 
kemudian kabupaten bengkulu selatan dengan pengidap sebanyak 969 orang,
dengan jumlah 703 orang balitas dan anak usia di atas 5 tahun sebanyak 266 orang.
kemudian kabupaten kaur sebanyak 753 pengidap diare dengan jumal balita sebanyak 441 orang dan di atas 5 tahun 312 pengidap.
 kabupaten mukomuko sebanyak 739 kasus dengan jumlah balita yang terjangkit diare sebanyak 412 orang dan diatas 5 tahun sebanyak 327 pengidap.
baca juga:perum bulog rejang lebong akan serap gabah dari 3 kabupaten 
sementara 2 kabupaten dengan jumlah pengidap diare paling sedikit yaitu kabupaten seluma dengan jumlah pengidap 601 orang, dengan jumlah balita sebanyak 347 orang dan anak di atas 5 tahun sebanyak 254. 
terakhir kabupaten lebong dengan jumlah penderita diaera 311 orang.
rinciannya balita sebanyak 219 orang dan 92 pengidap dengan usia di atas 5 tahun.
“balita memang mendominasi diare dengan jumlah keseluruhannya 8.252 kasus.
baca juga:awal tahun, asn ajukan cerai diproses bkpsdm 
sedangkan untuk di atas  5 tahun sebanyak 5.885 pengidap,” terang ruslian.
atas tingginya jumlah pengidap diare tersebut, ruslian membeberkan beberapa upaya yang ditingkatkan pada 2025 untuk menekan penyakit diare agar tidak kembali tinggi.
yakni dengan meningkatkan penyuluhan di berbagai fasilitas kesehatan yang ada di seluruh bengkulu.
“jadi kita yang pertama dalam pencegahan ini penyuluhannya harus di maksimalkan lagi sehingga masyarakat mendapatkan edukasi bagaimana terhindar dari penyakit diare,” terangnya.
selain itu berbagai upaya lainnya seperti menjaga kebersihan lingkungan, sanitasi dan tubuh juga tidak kalah penting untuk menjauhkan dari penyakit tersebut.
“kita berharap agar masyarkat dapat sadar akan pentingnya kebersihan seperti kebersihan sanitasi dan kebersihan apa yang di konsumsi,” demikian ruslian.