DLH Anggarkan Rp147 Juta untuk Penambahan Bunga di Pulau Jalan
KERING: Terlihat Pulau jalan Pangeran Natadirja yang gersang beberapa waktu lalu. RENO/RB--
Kematian banyak tanaman tersebut tentunya disebabkan oleh kurangnya pasokan air dan ditambah dengan terik matahari yang secara penuh, sehingga mengakibatkan tanaman-tanaman tersebut mengering lalu mati.
Kendati demikian, selama kemarau belangsung UPTD Pertamanan setiap harinya selalu menyirami tanaman tersebut sebanyak 6 kali dalam sehari menggunakan armada tengki yang dimiliki.
BACA JUGA:Proyek Pengaman Jalan Milik PUPR Provinsi Ambrol, Perbaikan Dikhawatirkan Tak Tahan Lama
BACA JUGA:Ini Jadwal Sidang Lanjutan Sengketa Pilkada Bengkulu Selatan di MK
Meski demikian, UPTD Pertamanan mengaku mengalami kendala terkait keterbatasan armada yang belum maksimal dalam melakukan penyiraman tanaman yang ada di Kota Bengkulu.
“Armada kita hanya ada 1, mobil tersebut harus menyiram seluruh tanaman yang ada di pulau jalan Kota Bengkulu, kemarin sempat dibantu dengan mobil membawa tedmon namun tetap saja tidak optimal,” jelas Yulianti.
Untuk itu ia mendatangkan tanaman sebanyak 1.500 batang guna menambal tanaman-tanaman yang mati untuk digantikan dengan tanaman yang baru.
“Jadi minggu pertama Oktober lalu, tanaman yang kita pesan sudah sampai,” ujar Yulianti.
Pembelian ini sendiri menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2024.
Untuk tanaman yang dihadirkan meliputi jenis tanaman seperti bugenvil, lili paris, melati paris, airis bunga kuning dan airis daun putih yang mana untuk harga 1 jenisnya bervariasi dengan kisaran Rp25 ribu hingga Rp30 ribu.
Sampai dengan kemarin tambal sulam di pulau jalan terus dilakukan oleh UPTD Pertanaman guna mengganti tanaman-tanaman yang kering dan mati