5 Ciri-Ciri Pohon Pisang Terserang Penyakit

Reporter: Fiki Susadi |

Editor: Riky Dwiputra |

Jumat , 27 Dec 2024 - 10:00

Pohon pisang --fiki/rb

5 ciri-ciri pohon pisang terserang penyakit                            koranrb.id – pohon pisang merupakan salah satu tanaman yang banyak ditemukan di berbagai daerah, baik di indonesia maupun di negara tropis lainnya. 
pohon pisang tidak lepas dari risiko serangan penyakit yang dapat mempengaruhi kualitas hasil panen. 
penting bagi para petani untuk mengetahui tanda-tanda atau ciri-ciri pohon pisang yang terserang penyakit. 
dengan demikian, tindakan pengobatan atau pencegahan dapat segera diambil.
baca juga:mengonsumsi air dingin setelah makan bisa memicu kanker, ini penjelasannya
baca juga:anak susah makan sayur ? coba ikuti 15 panduan ini 
penyakit pada pohon pisang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti jamur, bakteri, virus, hingga faktor lingkungan yang tidak mendukung.
penyakit-penyakit ini dapat menyerang berbagai bagian pohon pisang, mulai dari akar, batang, daun, hingga buahnya.
berikut adalah lima ciri-ciri utama yang menunjukkan bahwa pohon pisang terserang penyakit.
1. daun menguning dan mengering.
baca juga:dua unit mobil truk terbakar di garasi, ini penyebabnya 
baca juga:menghuni taman nasional danau turkana! berikut 5 fakta unik gazel grant, hewan teritorial
ciri-ciri pertama yang paling mudah dikenali adalah perubahan warna daun menjadi kuning, kemudian mengering. 
daun yang sehat seharusnya berwarna hijau segar, namun saat pohon pisang terserang penyakit, terutama yang disebabkan oleh jamur atau virus, daun akan menunjukkan perubahan warna. 
penyakit seperti penyakit kuning daun  atau infeksi jamur sigatoka dapat menyebabkan daun pisang menguning mulai dari ujung daun hingga seluruh permukaan. 
daun yang menguning ini biasanya disertai dengan gejala daun yang mengering dan akhirnya rontok. 
baca juga:terbesar di benua afrika! berikut 5 fakta unik katak banteng afrika
baca juga:jumlah pendaftar pppk tahap ii belum bisa dicek, empat hari lagi ditutup
penyakit ini akan mengurangi kemampuan pohon dalam melakukan fotosintesis, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan dan hasil buah.
selain itu, jika penyakit tersebut tidak segera ditangani, maka daun-daun lainnya juga akan ikut rusak dan menurunkan kualitas hasil tanaman pisang. 
mengatasi penyakit ini biasanya melibatkan pemangkasan daun yang terinfeksi dan penggunaan fungisida untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.
2. batang mengalami pembusukan atau luka.
baca juga:pj kades petai kayu diminta segera proses paw, sudah menjabat 1 tahun 4 bulan
baca juga:pemkab bengkulu selatan dituntut cabut iup pt abs
ciri-ciri selanjutnya adalah kerusakan pada batang pohon pisang. 
batang yang sehat biasanya kokoh dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan. 
namun, jika pohon pisang terinfeksi penyakit tertentu, seperti penebalan batang atau penyakit penyakit busuk batang yang disebabkan oleh jamur fusarium, maka batang akan mengalami pembusukan atau luka pada bagian tertentu. 
pembusukan ini biasanya ditandai dengan perubahan warna batang yang menjadi coklat kehitaman dan teksturnya menjadi lembek atau mudah dipatahkan.
baca juga:target kur 2025 naik menjadi rp 300 triliun, tahun 2024 catat kinerja positif
baca juga:kejari bengkulu tahan 2 tersangka tppo, ini perannya
selain itu, pohon pisang yang terinfeksi virus atau bakteri juga bisa mengalami pembengkakan pada batang atau bahkan munculnya bercak-bercak hitam yang dapat mengganggu aliran nutrisi ke bagian atas tanaman. 
batang yang rusak atau membusuk tentu akan menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil buah.
3. akar mengalami pembusukan atau penyusutan.
akar merupakan bagian penting dari pohon pisang yang berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah. 
ketika akar pohon pisang terserang penyakit, misalnya akibat infeksi jamur atau bakteri, akar bisa mengalami pembusukan atau penyusutan. 
penyakit seperti penyakit busuk akar yang disebabkan oleh jamur rhizoctonia solani dapat menyebabkan akar pohon pisang membusuk dan berwarna coklat kehitaman. 
akar yang membusuk ini akan mengurangi kemampuan pohon dalam menyerap air dan nutrisi, yang mengarah pada kekurangan gizi bagi pohon pisang.
selain itu, akar yang rusak juga akan membuat tanaman pisang menjadi lebih mudah tumbang atau rapuh, terutama ketika menghadapi cuaca buruk. 
mengatasi masalah ini dapat dilakukan dengan menghindari kelembapan tanah yang berlebihan, serta dengan memberikan perlakuan kimia atau biologi untuk membasmi jamur penyebab penyakit pada akar.
4. pertumbuhan tanaman terhambat.
ciri lain yang menunjukkan pohon pisang terserang penyakit adalah terhambatnya pertumbuhannya. 
jika pohon pisang tumbuh dengan lambat meskipun sudah diberi perawatan yang baik, bisa jadi itu merupakan tanda adanya infeksi penyakit. 
penyakit seperti penyakit kerdil pisang (pisang mosaik) yang disebabkan oleh virus dapat menghambat proses pertumbuhan tanaman. 
virus ini biasanya mengubah bentuk dan ukuran daun, sehingga tanaman pisang tumbuh kerdil dan terhambat.
selain itu, pada kasus penyakit jamur, seperti infeksi panama wilt, pohon pisang yang terinfeksi akan mengalami pertumbuhan yang sangat lambat, bahkan bisa mati sebelum mencapai usia produktif. 
gejala umum lainnya adalah tanaman menjadi kering, tidak subur, atau bahkan daunnya mengecil meskipun tanaman mendapat cukup sinar matahari dan air. 
pertumbuhan yang terhambat ini biasanya berujung pada pengurangan hasil panen yang signifikan.
5. buah tidak berbentuk atau busuk.
ciri-ciri terakhir yang menunjukkan bahwa pohon pisang terserang penyakit adalah kerusakan pada buah. 
buah pisang yang terinfeksi penyakit bisa memiliki bentuk yang tidak sempurna, seperti bentuk yang mengecil, berbintik-bintik, atau tidak berkembang dengan baik. 
penyakit busuk buah akibat jamur seperti anthracnose atau virus dapat menyebabkan buah pisang tidak tumbuh normal, menguning atau bahkan membusuk sebelum waktunya.
pada beberapa kasus, buah pisang yang terinfeksi juga bisa mengeluarkan cairan kental yang berwarna putih atau kuning, yang menandakan adanya infeksi bakteri atau jamur. 
buah yang rusak ini akan memiliki kualitas yang sangat rendah dan tidak layak untuk dipanen, menyebabkan kerugian bagi petani. 
untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pengelolaan yang hati-hati, seperti pengendalian hama dan penyakit secara teratur.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Jumat 7 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan