Kenali Tipe Orang yang Suka Cari Muka pada Atasan

Reporter: Arie Saputra Wijaya |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Minggu , 24 Nov 2024 - 12:51

MUKA: Orang yang suka mencari muka pada atasan sering ditemukan di berbagai lingkungan kerja. PIXELS--

kenali tipe orang yang suka cari muka pada atasan                            koranrb.id - orang yang suka mencari muka pada atasan sering ditemukan di berbagai lingkungan kerja.
perilaku ini biasanya ditandai oleh upaya seseorang untuk memperoleh perhatian atau pengakuan dari atasan, seringkali dengan cara yang manipulatif atau tidak tulus. 
berikut ini adalah penjelasan detail mengenai tipe orang ini, mulai dari karakteristik, motivasi, hingga dampaknya pada lingkungan kerja.  
karakteristik orang yang suka cari muka 
baca juga:ini bocoran materi tes skb cpns 2024, buat jabatan aparatur ahli pertama, apoteker dan bidan
baca juga:tim kuasa hukum rohidin temui dewas kpk, dpr ri dan dpd ri, pertanyakan kenapa ada ott saat masa pilkada
1. sering memuji berlebihan
orang yang suka mencari muka cenderung memberikan pujian yang tidak tulus kepada atasan, bahkan untuk hal-hal kecil.
misalnya, mereka memuji gaya berpakaian, keputusan, atau ide atasan secara berlebihan, meskipun pujian tersebut tidak relevan atau diperlukan.  
2. menonjolkan diri di depan atasan
tipe ini suka menonjolkan pencapaian mereka, bahkan yang sebenarnya kecil atau tidak signifikan.
baca juga:sering menganggu hasil pertanian, begini membasmi tikus di sawah
baca juga:mitos larangan makan menggunakan tutup piring, ini penjelasannya
mereka akan memastikan atasan mengetahui kontribusi mereka, terkadang dengan cara membesar-besarkan fakta atau mengambil kredit atas pekerjaan tim.  
3. mengiyakan semua pendapat atasan
mereka jarang, atau bahkan tidak pernah, berbeda pendapat dengan atasan.
apapun yang dikatakan atau diputuskan atasan, mereka akan setuju tanpa kritik atau masukan. hal ini sering dilakukan untuk menciptakan citra sebagai "anak buah yang loyal".  
4. bersikap manis hanya di depan atasan
orang yang suka mencari muka biasanya menunjukkan perilaku yang sangat berbeda di depan atasan dan rekan kerja.
mereka bisa bersikap manis dan penuh perhatian di depan atasan, tetapi kurang peduli atau bahkan manipulatif terhadap rekan kerja.  
baca juga:sejarah lotek, ternyata dahulu adalah salad, begini penjelasannya
baca juga:cara mudah melatih anjing menjadi pemburu andal
5. menggunakan informasi untuk mendekati atasan
mereka cenderung mencari informasi yang dianggap penting oleh atasan dan menggunakannya sebagai alat untuk mendekatkan diri.
informasi ini bisa berupa gosip, kabar terbaru, atau data kerja yang menarik perhatian atasan.  
6. mengorbankan rekan kerja
dalam beberapa kasus, mereka tidak ragu untuk menjatuhkan rekan kerja demi terlihat baik di mata atasan.
mereka bisa menyampaikan kritik terhadap kolega, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk menunjukkan bahwa mereka lebih kompeten.  
motivasi di balik perilaku mencari muka 
1. keinginan untuk mendapat pengakuan
motivasi utama adalah mendapatkan pengakuan atau penghargaan dari atasan.
orang seperti ini sering merasa bahwa hubungan baik dengan atasan lebih penting daripada kompetensi atau kontribusi nyata.  
2. ketakutan akan kompetisi  
orang yang suka mencari muka mungkin merasa tidak aman dengan kemampuan mereka, sehingga mencari cara lain untuk mempertahankan posisi atau memperoleh promosi. mereka merasa perlu menciptakan kesan positif dengan cara apapun.  
3. keinginan untuk promosi atau hadiah 
beberapa orang melihat mencari muka sebagai strategi untuk mempercepat kenaikan jabatan, mendapatkan bonus, atau insentif lainnya.
mereka percaya bahwa hubungan pribadi dengan atasan dapat membawa keuntungan karier.  
4. rasa rendah diri 
ada kalanya perilaku ini dipicu oleh rasa rendah diri atau kurang percaya diri.
mereka merasa tidak mampu bersaing secara adil sehingga memilih jalan pintas dengan cara membangun citra palsu.  
dampak pada lingkungan kerja
1. menurunkan moral rekan kerja
perilaku mencari muka sering membuat rekan kerja merasa tidak dihargai, terutama jika orang tersebut mendapatkan pengakuan atau promosi yang sebenarnya tidak layak. hal ini bisa menurunkan semangat kerja tim.  
2. menciptakan ketidakadilan
jika atasan terpengaruh oleh perilaku ini, keputusan yang diambil mungkin menjadi tidak adil.
misalnya, karyawan yang kompeten bisa diabaikan, sementara yang pandai mencari muka mendapatkan keistimewaan.  
3. meningkatkan konflik antar karyawan
orang yang suka mencari muka sering kali menjadi sumber konflik.
rekan kerja mungkin merasa frustrasi atau kesal dengan perilaku manipulatif mereka, yang bisa menciptakan suasana kerja yang tidak harmonis.  
4. mengurangi produktivitas
fokus berlebihan pada mencari muka dapat mengurangi produktivitas orang tersebut, karena mereka lebih sibuk membangun citra daripada menyelesaikan tugas mereka.
selain itu, suasana kerja yang negatif juga bisa mengganggu produktivitas tim secara keseluruhan.  
cara menghadapi orang yang suka cari muka
1. tetap profesional
jangan biarkan perilaku mereka memengaruhi kinerja anda.
fokuslah pada tugas dan tanggung jawab anda, serta tunjukkan kompetensi melalui hasil kerja nyata.  
2. bicarakan dengan atasan secara bijaksana
jika perilaku mereka mulai mengganggu pekerjaan tim, diskusikan masalah ini dengan atasan secara bijaksana.
hindari nada mengeluh, dan fokus pada dampak negatif yang terjadi.  
3. bangun hubungan dengan atasan berdasarkan kejujuran
daripada bersaing dengan cara yang sama, bangun hubungan dengan atasan berdasarkan kejujuran dan hasil kerja. ini akan menciptakan kepercayaan jangka panjang yang lebih berarti.  
4. jangan ikut terprovokasi  
hindari bersikap defensif atau ikut dalam permainan mereka.
tetap tenang dan jangan biarkan mereka memanipulasi anda untuk terlibat dalam konflik.  
orang yang suka mencari muka pada atasan biasanya bertindak demi keuntungan pribadi, sering kali dengan mengorbankan rekan kerja dan suasana kerja.
meskipun perilaku ini bisa memberikan keuntungan sementara, dampaknya pada lingkungan kerja umumnya negatif.
untuk menghadapi tipe ini, penting bagi karyawan lain untuk tetap profesional, membangun hubungan berdasarkan kepercayaan, dan memastikan bahwa nilai kerja keras selalu diutamakan.
dengan cara ini, lingkungan kerja dapat tetap sehat dan produktif meskipun ada individu seperti ini.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Sabtu 8 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan