Jangan Khawatir Jika Bayi Cegukan, Ini Sebab dan Cara Menanganinya

Reporter: M.Zulkarnain Wijaya |

Editor: Ade Haryanto |

Kamis , 24 Oct 2024 - 09:29

Jangan Khawatir Jika Bayi Cegukan, Ini Sebab dan Cara Menanganinya--Izul/rb

jangan khawatir jika bayi cegukan, ini sebab dan cara menanganinya                            koranrb.id - cegukan pada bayi merupakan fenomena yang umum dialami, dan meskipun terlihat mengganggu, cegukan sebenarnya tidak berbahaya.
cegukan terjadi ketika diafragma, otot yang memisahkan rongga dada dan perut serta membantu pernapasan, berkontraksi secara tiba-tiba dan menyebabkan pita suara menutup secara cepat, sehingga menghasilkan suara khas cegukan.
jadi jangan khawatir, karena pada bayi cegukan sering terjadi karena sistem tubuh mereka masih berkembang dan belum sepenuhnya matang.
penyebab bayi cegukan
baca juga:batasi anak bermain handphone, ini dampak negatifnya!
1. makan terlalu cepat
salah satu penyebab utama cegukan pada bayi adalah makan atau menyusu terlalu cepat. ketika bayi minum susu, baik dari botol atau payudara, jika mereka melakukannya terlalu cepat, udara bisa ikut tertelan bersama susu.
udara yang tertelan ini dapat menyebabkan peregangan di lambung dan memicu kontraksi pada diafragma.
2. menelan udara saat menyusu
ketika bayi tidak menyusu dengan posisi atau teknik yang benar, udara dapat dengan mudah masuk ke dalam perut bersama dengan susu.
hal ini bisa terjadi karena pelekatan yang tidak tepat saat menyusu atau menggunakan dot yang ukurannya tidak sesuai dengan mulut bayi.
baca juga:hidup hingga 80 tahun dan takut air, inilah sederet fakta menarik dhub 
akibatnya, penumpukan udara di perut bayi dapat memicu cegukan.
3. perubahan suhu yang mendadak
bayi sangat sensitif terhadap perubahan suhu.
ketika tubuh bayi mengalami perubahan suhu secara mendadak, misalnya ketika mereka berpindah dari lingkungan yang hangat ke tempat yang lebih dingin atau ketika pakaian mereka tidak cukup menghangatkan tubuh, hal ini bisa memengaruhi diafragma dan memicu cegukan.
baca juga:cenderung gemar berkelahi! berikut 5 fakta unik anjing laut gajah selatan
4. refluks asam
sebagian bayi mengalami kondisi yang disebut refluks gastroesofageal, yaitu saat isi lambung kembali naik ke kerongkongan.
ini dapat menyebabkan iritasi pada diafragma dan menyebabkan cegukan yang sering berulang.
meskipun refluks umumnya tidak berbahaya, jika terjadi terus-menerus, ini perlu dikonsultasikan dengan dokter.
5. sistem pencernaan yang belum matang
bayi yang baru lahir memiliki sistem pencernaan yang belum sempurna.
baca juga:dukun palsu ngaku pengganda uang terancam 4 tahun penjara
cegukan bisa menjadi bagian dari adaptasi tubuh mereka terhadap proses makan dan mencerna makanan.
karena sistem pencernaannya masih berkembang, cegukan bisa sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi.
6. emosi dan kegembiraan berlebihan
pada beberapa kasus, emosi yang kuat seperti terlalu senang atau terlalu banyak bergerak bisa memicu kontraksi pada diafragma.
meskipun hal ini lebih sering terjadi pada bayi yang lebih besar atau anak kecil, bayi yang sangat bersemangat saat menyusu atau bermain juga dapat mengalami cegukan.
baca juga:dalam sepekan 4 rumah terbakar, damkar berpesan ke masyarakat 
cara mengatasi bayi cegukan
meskipun cegukan tidak berbahaya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu bayi merasa lebih nyaman dan mengurangi frekuensi cegukan.
1. memberikan waktu untuk sendawa
salah satu cara terbaik untuk mengatasi cegukan adalah dengan membantu bayi bersendawa selama dan setelah menyusu.
saat bayi bersendawa, udara yang terjebak di perut mereka akan keluar, mengurangi tekanan pada diafragma.
cobalah untuk menghentikan sesi menyusui sejenak dan bantu bayi bersendawa setiap beberapa menit, terutama jika mereka minum dengan cepat.
baca juga:sempat ditunda, tuntutan 3 terdakwa korupsi bos man 2 kepahiang siap dibacakan 
2. memperbaiki posisi menyusu
posisi menyusu yang benar dapat mencegah bayi menelan terlalu banyak udara.
jika menyusui secara langsung, pastikan pelekatan bayi pada payudara sudah benar sehingga mereka tidak menghisap udara.
jika menggunakan botol, pilihlah dot yang ukurannya sesuai dan usahakan agar botol selalu dalam posisi miring sehingga susu memenuhi seluruh bagian dot dan mengurangi kemungkinan udara masuk.
3. mengurangi aktivitas saat menyusu
sebaiknya hindari memberikan susu ketika bayi sedang sangat aktif atau terlalu bersemangat.
baca juga: pelanggaran kapal mv mse 42 pt titan wijaya bukan soal pencurian pasir
bayi yang terlalu aktif cenderung lebih banyak menelan udara saat menyusu, yang kemudian memicu cegukan.
pilih waktu yang tenang dan nyaman untuk menyusu, sehingga bayi lebih rileks dan menyusu dengan kecepatan yang lebih stabil.
4. memberikan asi atau susu sedikit demi sedikit
jika bayi cenderung cegukan setelah menyusu, cobalah memberikan asi atau susu formula dalam jumlah yang lebih kecil tapi lebih sering.
baca juga: terkendala material, bantuan perbaikan rtlh terbengkalai disperkimtan kota bengkulu lakukan hal ini 
ini akan membantu mencegah bayi menelan terlalu banyak udara atau makan terlalu cepat, yang bisa memicu cegukan.
5. menjaga suhu tubuh bayi
pastikan bayi selalu merasa nyaman dengan suhu sekitarnya.
hindari perubahan suhu yang mendadak, misalnya ketika memindahkan bayi dari ruangan yang dingin ke tempat yang lebih hangat atau sebaliknya.
menggunakan pakaian yang sesuai dengan suhu ruangan dapat membantu menjaga kenyamanan bayi dan mengurangi kemungkinan cegukan akibat perubahan suhu.
baca juga:wujudkan satu data indonesia, bps bengkulu selatan lakukan ini
6. menggendong bayi dalam posisi tegak
setelah menyusu, gendong bayi dalam posisi tegak selama sekitar 15 hingga 30 menit.
posisi ini membantu susu mengalir dengan lebih lancar ke dalam perut dan mencegah susu atau udara naik kembali ke kerongkongan, yang bisa memicu cegukan.
7. mengalihkan perhatian bayi
dalam beberapa kasus, mengalihkan perhatian bayi bisa membantu menghentikan cegukan.
ajak bayi berbicara dengan lembut, bernyanyi, atau menggoyang-goyangkan mainan favorit mereka.
baca juga:ingin terlibat kampanye pilkada, anggota dprd wajib cuti kerja
cara ini bisa membantu mereka lebih rileks dan mengurangi frekuensi cegukan.
kapan harus bertindak ?
cegukan pada bayi biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
namun, ada beberapa situasi di mana cegukan bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius dan kita harus bertindak. 
jika bayi sering mengalami cegukan yang berkepanjangan, terutama setelah mereka berusia lebih dari 1 tahun, atau jika cegukan disertai dengan gejala lain seperti muntah, kesulitan bernapas, atau rewel yang berlebihan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. 
baca juga:folu net sink diluncurkan november, anggaran capai rp11 miliar
karena inii bisa menjadi tanda adanya masalah refluks gastroesofageal atau kondisi kesehatan lainnya yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
kesimpulannya, cegukan pada bayi adalah hal yang normal dan umum terjadi, terutama dalam bulan-bulan awal kehidupan mereka.
meskipun sering kali tidak memerlukan penanganan medis, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi frekuensi cegukan dan membuat bayi merasa lebih nyaman. 
dengan memberikan waktu bersendawa, memperbaiki posisi menyusui, serta menjaga kenyamanan bayi, cegukan bisa diatasi dengan lebih mudah.
baca juga:pemberdayaan masyarakat dalam kepemilikan jamban sehat di desa rindu hati 
namun, jika cegukan terjadi terlalu sering atau disertai gejala yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Jumat 7 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan