Adapun peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 1982, 1989, 1992, dan 1997 sama yaitu Golkar, PPP dan PDI, dan selama masa pemilu ini Golkar selalu memenangkan suara terbanyak.
Dalam Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Soeharto juga kembali terpilih menjadi Presiden dan membuatnya terus menjabat selama 32 tahun.
BACA JUGA:Logistik Pemilu Disalurkan Berjenjang, Ini Tingkatannya
BACA JUGA:Penghuni Tanah Papua dan Tradisi Uniknya Suku Dani, Suku yang Suka Berperang
Walaupun demikian, wakil presiden yang mendampingi setiap periode berganti mulai dari Umar Wirahadikusumah, Sudharmono, Try Sutrisno, hingga Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie
5. Pemilu 1999
Dengan digulingkannya pemerintahan Presiden Soeharto, maka membuat Pemilihan Umum (Pemilu) dipercepat, dari yang semula dijadwalkan pada 2002 terpaksa dilangsungkan pada tahun 1999.
BACA JUGA:59 Truk Distribusi Logistik Pemilu 11 Kecamatan, Pastikan Aman
BACA JUGA:Suku Amungme Papua yang Terasing dari Tanahnya Sendiri, Begini Penjelasannya
Pemilihan Umum (Pemilu) yang berlangsung pada 7 Juni 1999 menjadi sejarah pemilu pertama di masa reformasi.
Berbeda dengan Pemilihan Umum (Pemilu) sebelumnya, di tahun 1999 ada 48 partai yang ikut dalam pesta demokrasi tersebut.
Dimana dari ke-48 partai tersebut hanya 21 partai yang mendapatkan kursi di DPR dan PDI-P keluar sebagai pemenang mayoritas suara.
BACA JUGA:Nyoblos Pemilu, Seluruh Pelajar Libur
BACA JUGA:Sejarah dan Tradisi Suku Asmat, Punya Seni Mengukir yang Handal
Kemudian dari hasil Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden yang terpilihi.
Pasangan Abdurrahman Wahid - Megawati Soekarnoputri kemudian digantikan oleh pasangan Megawati Soekarnoputri - Hamzah Haz dari Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, 23 Juli 2001.