Dugaan sementara, api berasal dari korsleting listrik, meski hingga kini penyebab pastinya masih dalam penyelidikan.
Mantan Kepala Desa Sekalak, Rijo Halimanjaya membenarkan adanya kejadian ini.
“Ada sebelas rumah warga yang terbakar. Termasuk satu gudang kopi.
Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, tapi kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah,” ungkapnya.
BACA JUGA:Bupati Fikri Luncurkan Revitalisasi 2 Ikon Ruang Publik
Warga yang panik berusaha memadamkan api secara manual dengan alat seadanya.
Sayangnya, upaya ini tidak mudah, karena armada pemadam kebakaran belum bisa menjangkau lokasi.
Jalan sempit dan kondisi jembatan yang tidak memadai menjadi kendala utama tim Damkar untuk tiba tepat waktu.
“Warga bergotong-royong membantu proses pemadaman.
BACA JUGA:Audit Investigasi Dugaan Honorer Siluman, Bupati Seluma Minta Penundaan Proses Seleksi PPPK
Tapi karena alat terbatas, api sulit dikendalikan. Sementara itu, mobil damkar mengalami kesulitan masuk ke lokasi,” tambah Rijo.
Hingga berita ini diturunkan, terpantau api sudah mulai padam, namun sejumlah korban tampak tak kuasa menahan tangis menyaksikan rumah dan harta benda mereka berubah menjadi abu.