KORANRB.ID - Dinas Kesehatan Kota Bengkulu mencatat sebanyak 7.713 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terjadi sejak Januari hingga pertengahan April 2025.
Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode Januari hingga Maret yang mencatat 4.907 kasus, atau naik sebanyak 2.806 kasus hanya dalam waktu kurang dari satu bulan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, mengatakan bahwa saat ini Dinkes mencatat ada penambahan kasus ISPA dari Maret 2025 lalu hingga pertengahan April ini.
Per Maret 2025 lalu kasus ISPA di Kota Bengkulu sebanyak 4.907 kasus dan sampai April ini sudah tembus 7.713 kasus.
BACA JUGA: Cahaya Perempuan Bengkulu Joint Monitoring Program INKLUSI
Peningkatan kasus ISPA ini berkaitan erat dengan perubahan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.
"Kalau untuk kasus ISPA, karena kita melihat tren cuaca itu pasti meningkat. Perubahan dari cuaca dingin ke panas itu menyebabkan imunitas tubuh menurun, buktinya ada penambahan dari Januari hingga Maret sampai April ini dalam lebih kurang sebulan kasus ISPA bertambah sebanyak 2.806 kasus," ungkap Joni.
Ia menambahkan bahwa kondisi ini memicu naiknya kunjungan masyarakat ke fasilitas kesehatan karena gejala seperti flu, batuk, pilek, hingga demam yang mulai banyak dikeluhkan.
"Penyakit seperti flu, batuk pilek, demam, itu otomatis akan banyak yang datang berobat," jelasnya.
BACA JUGA: Tambang Emas Bukit Sanggul Gunakan Sistem Underground, PT ESDMu Tunggu Rekomendasi Gubernur Bengkulu
BACA JUGA:Kawasan Hutan Disulap jadi Kebun Sawit Mukomuko: APH Sudah Cek Lokasi, Panggil Terduga Pemilik
Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu mengimbau masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh dan menghindari paparan cuaca ekstrem.
"Kita harus menyesuaikan diri, istirahat cukup, dan sebisa mungkin hindari hujan. Karena manusia umumnya tidak tahan dengan perubahan cuaca seperti kehujanan," imbaunya.
Dengan meningkatnya kasus ISPA, masyarakat diminta lebih waspada serta menerapkan pola hidup sehat agar risiko tertular penyakit dapat diminimalkan.